
4 Peristiwa Menyedihkan Gara-Gara Covid19. Setiap orang memiliki pengalaman dalam hidupnya. Baik pengalaman yang menyedihkan dan membahagiakan. Kita tidak perlu melakukan apa-apa untuk sebuah pengalaman membahagiakan selain terus bersyukur atas nikmat=Nya agar Allah senantiasa melimpahkan berkah.
Namun, bagaimanana dengan kesedihan? Kesedihan banyak memiliki arti. Bisa jadi itu sebuah teguran dari yang Maha Kuasa, bisa jadi adalah sebuah ujian bagi kita untuk naik tingkat imannya.
Di masa pandemi Covid19 ini, banyak kita saksikan begitu banyak kesedihan.Warga sekitar lingkungan menolak Mayat penderita Covid19 , Petugas kesehatan yang tertular Covid19 hingga harus gugur dalam tugasnya, orangtua yang kehilangan mata pencaharian karena pabrik atau tempat bekerjanya tutup, orang-orang yang tidak begitu peduli dengan wabah ini. Semua adalah potret kesedihan dalam masa pandemi covid19 ini.
Tapi setiap permasalahan harus kita hadapi, Setiap kesulitan yang Allah berikan pasti ada penawarnya.
Ketika setiap orang memiliki kisah sedihnya, berikut Pengalaman menyedihkan di masa pandemi ini
Daftar Isi
4 Peristiwa Menyedihkan yang Saya Rasakan
1. Tidak ada Masa Pelepasan/Perpisahan Anak Sekolah
Dua anak saya berada di kelas akhir tahun 2020 ini. Artinya mereka lulus tahun 2020. Si Sulung yang lulus SMP dan si Tengah lulus SD. Meski tidak hanya saya saja yang mengalami, tetapi rasanya ada yang kurang. Saat saya mengingat saat-saat saya masih sekolah, moment perpisahan adalah moment yang paling saya tunggu sekaligus tak ingin terlewatkan bagi para siswa.
Namun, kali ini mereka harus sekolah dan ujian dari rumah. Dan tiba-tiba nanti ketika masa pandemi covid ini berakhir, mereka telah tercatat menjadi siswa baru di sekolah lanjutan yang baru. Dan sebelumnya mereka tidak bisa bertemu dengan guru dan juga teman seangakatannya sekedar untuk mengucapkan terimakasih dan selamat tinggal.
Baca Juga :
- Suami Tidak Bekerja Apa yang Harus Istri Lakukan?
- Manfaat Menyusui Bayi untuk Ibu dan Anak
- Ada Apa Februari? Bulan Penuh Bahagia Merayakan Cinta
2. KBM di TPQ diliburkan
Saat edaran resmi dari diknas untuk melakukan KBM dari rumah atau secara online, TPQ tempat saya belajar quran seharusnya sedang mengadakan ujian kenaikan tingkat. Tentu saja persiapan telah saya (dan teman) lakukan untuk menghadapi ujian ini.
Tetapi karena pandemi ini kemungkinan kami harus mengulang jilid yang sama dari awal sebelum kembali mengambil ujian kenaikan tingkat.
3. Saudara Dekat yang Ingin Bercerai
Berita ini saya dengar sehari sebelum puasa. Hati saya tentu sedih, terlebih mengingat saudara saya itu masih memiliki anak-anak yang kecil masih berusia dua tahunan. Namun, saya sendiri nggak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi pada dia dan suaminya. Hingga hari ini kondisi dan statusnya masih menggantung.
4. Guru Mengaji yang Pulang Mendadak
Ini terjadi hari ini. Sebenarnya rencana kepulangan sang guru adalah tanggal 3 Mei 2020. Namun karena berita penutupan bandara yang dilakukan hampir seluruh daerah, maka dengan mendadak beliau harus dipulangkan ke kampung halamannya.
Selain alasan karena ditutupnya bandara, juga karena minimnya aktivitas yang bisa dilakukan ustadz di sini. Bagaimana tidak, TPQ tempat dia mengajar lbur, Masjid lockdown alias tidak ada aktivitas. Tentu bersama keluarga akan jauh lebih baik dibandingkan jika beliau di sini sendiri tanpa aktivitas yang menutupi kesendiriannya. Ustadz yang kebetulan baru lulus pondok tahun lalu mendapatkan amanah utnuk mengajar di sini.
Karena kepulangannya mendadak di luar jadwal sebelumnya, kami nggak sempat mengantarkan kepergiannya. Sedih banget rasanya. Tetapi semoga kami bisa bertemu dengan beliau suatu hari nanti. Aamiin.
Bagaimana dengan teman-tema? Semoga selalu bahagia ya. Dan semoga pandemi ini segera musnah dari bumi. Amiin.
#Day5
#BPN30DayRamadanBlogChallenge
#BPNRamadan2020
Tinggalkan Balasan