5 Prosesi Pernikahan Adat Melayu Riau yang Menakjubkan – Saya kebetulan dapat suami dengan darah Melayu Riau. Meski ibu mertuaku keturunan Jawa (Solo), tetapi ayah mertua Alm berdarah Melayu asli. Maka itu mengapa suami dan saudara-saudaranya tergolongkan mengikuti darah keturunan ayah mertua, Melayu.

Pada awal bertemu dan berada di lingkungan keluarga suami, bahasa yang mereka gunakan seperti bahasa Upin dan Ipin. Saya banyak beradaptasi dengan adat dan budaya mereka. Memang karena setelah menikah saya mengikuti suami untuk tinggal tidak jauh dari keluarga besar suami.

5 Prosesi Pernikahan
ODOp ICC Day 8

Selain bahasa, yang membuat saya merasa minder adalah masakannya. Jenis masakan yang menggunakan banyak rempah, berbagai macam menu atau olahan yang tidak jauh berbeda degan masakan orang minang. Saya yang terbiasa masak sederhana. Tumis sayur yang hanya cukup dengan memotong atau mencincang bawang merah, bawang putih dan cabe merah kini saya harus mempelajari berbagai jenis bumbu untuk macam-macam olahan.

Selain makanan yang berbeda adalah pada saat lebaran. Di kampung halaman kami yang orang Jawa (Jogja), tradisinya yang muda berkunjung ke tetangga-tetangga yang secara usia lebih tua. Mulai dari anak-anak hingga yang sudah berumah tangga. Baru esok harinya jika ke tetangga sudah selesai bersilaturahmi, kami mengunjungi saudara-saudara yang lain seperti ke tempat pakde, paklik dan lain sebagainya.

Namun di tempat suami, justru di hari pertama tradisinya sibuk mengunjungi saudara-saudara yang pasti tinggalnya di luar tempat tinggal. Anak-anak pun taka ada yang bersilaturahmi ke tetangga-tetangga. Justru hanya orangtua saja yang mengunjungi beberapa tetangga (pilihannya).

Dan kali ini tentang pernikahan, tentu saja budayanya sangat berbeda. Pernikahan saya dan suami dulu memang prosesi pernikahan dengan cara sederhana saja. Tidak melakukan semua prosesi pernikahan adat melayu. Hanya memakai baju adatnya saja saat di sandingkan. Lalu, saya menyaksikan pernikahan adik-adik ipar perempuan. Bagi saya prosesinya sangat memukau.

5 Prosesi Pernikahan Adat Melayu Riau yang Memukau

Meski prosesi pernikahan adat Jawa tidak kalah menakjubkan dengan adat pernikahan daerah lainnya, tetapi karena mungkin saya sudah terbiasa melihat , maka rasanya biasa saja. Dan berikut 5 prosesi adat pernikahan Melayu Riau yang membuat saya terpukau:

1. Malam Cacah Inai

Cacah inai adalah proses malam dihias atau diukir calon mempelai pengantin perempuan dengan inai. Tentunya pakai inai yang asli dan mengundang ahli cacah inai. sehingga hasil ukiran ini di kaki dan tangan calon pengantin terlihat sempurna.

2. Khataman

Setelah malam cacah inai, malam berikutnya calon mempelai pengantin perempuan melakukan khataman. Calon pengantin perempuan membaca surat dari Ad-Dhua – Annas. Ada baiknya putra putri Melayu dididik membaca Alquran dengan tajwid yang benar, agar saat khataman tidak banyak kesalahan pembacaan Al Quran.

3. Arak-arakan Pengantin

Biasanya ini adalah arak-arakan pengantin pria menuju rumah pengantin perempuan. Dengan membawa oleh-oleh atau seserahan, diiringi dengan tabuhan rebana, terasa lebih semarak. Biasanya juga ada atraksi pencak silat di depan arak-arakan penganti pria tersebut. Biasanya pencak silat ini oleh yang sudah ahli atau yang sudah biasa dipanggil untuk acara pengantin.

4. Berpantun

Sebelum pengantin pria dan wanita di pertemukan ada adat berpantun dari pihak perempaun ke pihak lelaki. Biasanya bahasa pantunya untuk meminta izin laki-laki mendampingi pengantin perempuan. Ini terkadang kocak dan sedikit lama. Orang yang ditunjuk untuk saling bertukar pantun adalah yang tetua adat atau orang yang biasa disewa untuk menghidupkan suasana berpantun ini.

 

5. Bersanding

Jika ditempat saya, lamanya bersanding itu antara 2 – 4 jam. Tetapi kalau di adat Melayu, lamanya bersanding bisa antara 8-12 jam. Biasanya sih dari jam 1 siang hingga 10 malam. He he he bayangin saja kalau memang tamunya nggak berhenti dari siang. pasti capek kan ya.

6. Tepuk Tepung Tawar

Cara tepuk tepung tawar ini biasnaya dipanggil saudara-saudara yang dituakan. Prosesi ini sebagai ucapan syuur atas terkabulnya sebuah usaha atau keinginan, dalam hal ini mempersunting pujaan hati. Bahan-Bahan tepuk tepung tawar disediakan oleh perias sekalian.

7. Hiburan Musik Gambus

Nah dalam acara bersanding ini biasanya ada hiburan organ tunggal. Namun bagi orang melayu lebih cocok atau biasanya memanggil musik gambus sebagai hiburan. Musik gambus biasanya menyanyikan lagu-lagu khas melayu yang terdengar lembut dan enak didengar.

Nah, 7 rangkaian prosesi pernikahan adat Melayu Riau yang bagi saya sangat memukau. Mungkin teman-teman juga pernah melakukan prosesi pernikahan adat Melayu, tetapi tidak tertuliskan dalam tulisan saya di atas silahkan menambahnya di kolom komentar.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam programa One Day One Post Komunitas Indonesian Content Creator”

#odopicc #30hbcicc #indonesiancontentcreator #30haribercerita #odopiccday8

Tag/Tandai:
@indonesiancontentcreator
@mubadalah.id
@bonnels.id