#Covid19:Pengalaman Mencari Sekolah Saat Wabah Melanda. Segala sesuatu yang di atas bumi ini adalah atas kuasa-Nya. Begitu juga dengan pandemi Covid19. yang terjadi di tahun 2020 ini. Virus yang tak kasat mata biasa, bisa membunuh ribuan nyawa dalam waktu singkat dan itu melanda hampir seluruh negara di dunia. Covid19 juga telah melumpuhkan banyak sektor perekonomian, merenggangkan jarak, mengubah pola hidup masyarakat. Siapa lagi yang menggerakkan makhuk tak kasat mata tersebut selain dia Allah SWT?

Pemerintah sudah melakukan Berbagai upaya seperti

  • Meliburkan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan sosial (pengajian, PKK, gotong royong dlsb)
  • Menghimbau masyarakat untuk shalat berjamaah di rumah, Meski untuk kegiatan yang satu ini tidak semua masjid benar-benar menghentikan kegiatan berjamaah. Beberapa masjid yang tetap memberlakukan kegiatan berjamaah memiliki cara tertentu untuk mencegah menyebarnya virus Covid19 seperti membentangkan jarak saat shalat, menggunakan masker atau memakai handsanitaizer sebelum masuk masjid, atau memblow jamaah dengan alat tertentu.
  • Sosial Distance, yaitu menjaga jarak antar 1 orang dengan lainnya. Himbauan untuk jaraknya adalah 1 meter.
  • Menghindari Kerumunan
  • Menggunakan masker saat bepergian keluar rumah
  • #Dirumahsaja, gerakan ini mengharuskan setiap warga untuk tetap tinggal di rumah jika tidak ada kepentingan yang urgent.
  • Mencuci tangan yang benar.
  • Anjuran untuk mengikuti adab bersin dan batuk yang benar

Mungkin masih banyak lagi ketentuan yang sudah ada pada masing masing pemerintah daerah. Hal-hal ini adalah hal-hal yang secara umum untuk diterapkan oleh pemerintah indonesia.

Larangan ataupun anjuran di atas telah mengubah pola kehidupan di semua aspek. Terlebih anjuran untuk tetap #dirumahaja, juga larangan untuk mudik membuat banyak orang menunda untuk melakukan perjalanan keluar kota.

Lalu bagaimana dengan ibu-ibu yang ingin mendaftarkan sekolah anaknya di luar kota atau di luar pulau?

Bagaimana Mencari Sekolah untuk Anak di Saat #Covid19 Masih Mewabah?

Sebenarnya tidak tepat kalau dibilang saya mencari sekolah setelah Covid melanda. Tentu saja sudah jauh-jauh hari, sejak 2019, saya mencarikan sekolah untuk kedua anak saya, dimana 1 masuk jenjang SMA dan 1 masuk jenjang SMP. Satu Pondok pesantren di Jawa Timur akhirnya menjadi pilihan.

Namun sejak #Covid19 melanda, saya merasa khawatir dan sedikit rasa menyerah. Bagaimana saya harus pergi ke Jawa (saat ini saya di Batam, Kepulauan Riau) dengan kondisi Covid yang masih mengganas di segala tempat. Apalagi jadwal tes di pondok tersebut tertulis tanggal 12 April 2020, dan tes langsung dilaksanakan di Pondok Pesantren yang artinya saya dan anak-anak harus ke Jawa.

Akhirnya saya memutuskan memiliki rencana lain, seperti, memondokkan anak di Batam atau memasukkan anak ke pesantren khusus tahfidz untuk setahun ini. Lalu tahun depan anak-anak akan saya daftarkan di Ponpes pilihan tadi. Namun saat itu saya belum berani menyampaikan rencana tersebut kepada anak-anak. Karena mereka terlihat begitu bersemangat untuk bisa bersekolah di Jawa, meski mereka tahu jika jarak yang terbentang sangat jauh dan #Covid19 sedang melanda. Namun saat itu anak-anak yakin jika mereka bisa sekolah di sana. (Saya kalah dengan semangat anak-anak).

Namun Allah memang Maha Kuasa. Setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. tanggal 10 April 2020, tiba-tiba notifikasi gawai saya berbunyi. Saya fikir ada yang mengirim pesan secara japri, karena semua grup di WA saya bisukan notifikasinya. Saya terkejut dan juga merasa bahagia ketika menemukan grup baru dengan nama Pondok Pesantren di mana saya mendaftarkan anak-anak. Dan masyaAllah segala informasi terbaru disampaikan di sana. Termasuk informasi tentang tes yang akan dilaksanakan secara online pada 20 April 2020. Sungguh saya merasa bersyukur, Allah telah memberi kemudahan.

Baca Juga :

Ponpes Annur 2 Bululawang Malang, Sekolah Pilihan

Ya, tak menyangka Ponpes Annur 2 seperti sudah di depan mata. Saat saya di masukan digrup bahkan saya belum membayar uang pendaftaran, senilai 1/3 dari uang masuk.

Seperti yang saya ceritakan di atas, akan kekhawatiran, saya mengabaikan pembayaran pendaftaran. Padahal saat itu saya mendaftar di gelombang pertama. Karena lama saya abaikan jadilah anak saya masuk gelombang ke 3. Biaya masuk gelombang ketiga untuk pondoknya sebesar Rp. 2.900.000,00 dan saya harus membayar 1/3 nya sebagai uang pendaftaran. Tentu saja semua pembayaran dilakukan secara online.

Setelah membayar uang pendaftaran, saya harus konfirmsi ke panitia pendaftaran siswa baru dan calon siswa mendapatkan no induk pendaftaran. No induk pendaftaran ini yang akan menjadi sebagai salah satu syarat mengikuti tes nanti. Pihak pondok pesantren pun sudah memberikan user id dan password yang harus anak-anak gunakan untuk keperluan tes. Dan saat kita mencoba, semuanya lancar tanpa kendala masuk ke situs tersebut.

Saat ini saya cukup merasa lega, setidaknya saya tahu nanti anak-anak akan bersekolah dimana. Semoga anak-anak berjodoh dengan Ponpes Annur 2 Bululawang Malang ini. (aamiin)

#MencariSekolahLanjutan
#PonpesAnnur2Malang
#temaJarak
#1m1c
#1minggu1cerita