Apakah Pencapaian Tertinggi dalam Hidupmu? Jika seseorang menanyakan kalimat tersebut kepadaku, jujur saja, aku masih sangat bingung apa jawabannya. Mungkin kalau orang gampang banget ya jawabnya, misalkan sudah S2 di usia 25 tahun. Atau sudah jadi pengusaha sukses di usia muda. Lha kalau kembali padaku, aku masih belum apa-apa.

Makanya saya bingung sekali menuliskan hal ini di dalam blog. Rasanya selama ini hal yang kulakukan selalu setengah jalan, berhenti di tengah jalan. Entah karena memang sebuah larangan untuk mengerjakan, atau karena aku sendiri yang nggak bertahan untuk melanjutkannya.

Sebagai seorang blogger atau penulis, aku sendiri merasa iri dengan pencapaian-pencapaian teman sesama blogger. Seperti mereka yang sudah memenangkan banyak lomba, mendapat banyak job keren dengan fee yang tidak sedikit, blog yang sehat dan kece dan masih banyak lainnya lagi. Sedang aku?

Apakah Arti Sebuah Pencapaian Tertinggi?

Aku masih ingat dulu stigma masyarakat kebanyakan, jika kita bekerja menjadi PNS itu adalah sebuah pencapaian tinggi yang patut dibanggakan. Meski mungkin saat ini stigma ini masih belum juga pupus, tapi zaman yang sudha berubah, seharusnya pola pikir berubah.

Eh, kembali ke pencapaian terbesar dalam hidup. Dari diri pribadiku sendiri, masih banyak hal yang belum selesai. Banyah hal yang mogol, sehingga aku masih terlihat begini begini saja. Padahal mungkin jatah hidup nggak sampai seperempat abad lagi. Mungkin hal-hal seperti berikut ini akan kunilai sebagai pencapaian terbesar dalam hidup jika:

Pencapaian Tertinggi
Pencapaian tertinggi Dalam hidup

1. Bisa Berdamai Dengan Diri Sendiri

Banyak hal yang ternyata salah dalam mengambil keputusan. Terus terkadang keluar kata, seandainya, padahal itu dilarang agama. Memang sering begitu, andai aku dulu begini, andai aku dulu begitu. Terasa banyak penyesalan yang menggelayut di dada. Namun kembali sadar baha ini sudha menjadi takdir. Hanya saja untuk berdamai tidak semudah ketika aku mengatakan bahwa semua ini sudah takdir.

Maka aku akan merasa ini adala pencapaian terbesar, ketika aku bisa berdamai dengan diri sendiri. Tidak terlalu lama menengok ke belakang. Hanya sesekali menoleh, untuk melihat kesalahan di masa lalu dan menjadikannya sebagai pelajaran untuk lebih baik ke masa depan.

2. Membahagiakan Ibu adalah Pencapaian Tertinggi

Hingga saat ini aku masih merasa belum bisa membahagiakan Ibu. Banyak pengharapannya ke aku yang hingga saat ini belum bisa terpenuhi. Terkadang aku berkhayal, andai bisa meminta saja satu hal yang pasti Allah kabulkan. Aku akan meminta satu jalan yang bisa membuatku membahagiakan beliau terlebih dahulu, Baru kemudian mengejar keinginanku.

Baca Juga :
Wiwid Story Bercerita Apa Arti Sebuah Nama

Novel Hilda : Dibalik Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Maafkan ya, Bu. Semoga meskipun aku belum bisa membahagiakanmu, tetapi ridlomu kuharapkan selalu. Agar hidupku selalu berlimpah berkah, dan suatu hari mampu membahagiakanmu. I Miss You.

3. Mengantarkan Anak-anakku Ke Gerbang Kesuksesan

Anak-anak saat ini masih sekolah. Si Sulung masih kelas 1 SMA dan si Bungsu baru duduk kelas 4 SD. Aku berharap bisa mendampingi dan melihat mereka meraih cita-cita dan bisa mandiri. Hidup bahagia dalam keberkahan dan mampu membantu orang banyak. Semoga Allah mudahkan langkah mereka dalam meraih cita-cita.

4. Membantu Orang Saat Diri Sendiri Sedang Kesusahan

Ini juga pencapaian terbesar menurut saya, saat seseorang meminta bantuan sekecil apapun. Karena kalau kita lagi lapang, mungin mudah banget ya membantu. Tapi nggak juga ya, kadang kita merasa klo ada harta yang berlebih itu adalah milik kita, jadinya sayang banget kalau mau ada yang pinjam. Bisa membantu dalam keadaan apapun adalah pencapaian yang luar biasa.

Baca Juga :

5. Impian Diri Tercapai

Salah satu pencapaian terbesar adalah ketika impian diri tercapai. Mungkin kita ingin jadi blogger sukses, ingin punya penghasilan sendiri dari rumah, ingin membangun rumah sendiri. Ya intinya, hal-hal yang ingin kita raih bisa tercapai. Semoga Allah memudahkan kita dalam meraih cita-cita dan impian. Aamin.

Maka aku yakin, setiap orang memiliki impian dan tingkat pencapaian berbeda-beda. Tapi mungkin tolok ukurnya pencapaian tertinggi itu akan selalu membuatmu bahagia.