Bagaimana Cara Bahagia yang Sederhana? Apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini? Orang pasti jawab,”Mencari kebahagiaan.” Namun seperti apa tolok ukur kebahagiaan itu? Pasti banyak jawaban beragam. Tetapi mungkin jika di berdasarkan standar sosial masyarakat kita, bahagia itu jika memiliki harta banyak, sukses dalam berkarir, memiliki keluarga yang harmonis dan rumah yang mewah nan megah.
Tetapi jika tolok ukurannya seperti itu apakah benar akan menjadikan hidup kita bahagia? Coba kita kembali membaca berita di media sosial akhir-akhir ini. Pasangan fenomenal, Nia Ramadhani dan Ardi Bakri, tertangkap karena menggunakan shabu-shabu. Kalau kita lihat, apakah yang tidak dimiliki mereka. Bahkan mungkin hartanya lebih dari cukup untuk dihabiskan anak cucunya hingga 7 turunan.
Pertanyaannya, mengapa mereka harus menggunakan sabu? Apakah mereka tidak bahagia? Seharusnya bahagia, bukan? Tetapi mengapa justru melakukan hal-hal yang justru menjerumuskan ke dunia kelam. Bukankah lebih baik jika uang-uang yang mungkin bagi mereka tak seberapa itu dibagi-bagi yang lebih membutuhkan? Terlebih kondisi pandemi begini, pasti banyak yang membutuhkan bantuan.
Tapi tentu saja pola pikir kita dengan pasangan fenomenal tersebut berbeda. Membantu orang lain dengan hartanya sudah tak terhitung lagi berapa kali. Bagi mereka berdua, segalanya sudah mereka lakukan. Maka, jika demikian, tolok ukur kebahagiaan itu ada di hati masing-masing. Bukan terletak pada apa yang dimiliki, tapi mutlak pada hati.
Sebenarnya kita tidak perlu terlalu terpaku dengan standard kebahagiaan yang telah dipatok masyarakat. Sebab hidup kita ini, kita sendirilah yang menjalani. Jangan sampai karena terlalu berfikir untuk mencapai kebahagiaan sempurna seperti yang digariskan masyarakat. Ada cara sederhana untuk mencapai kebahagiaan sendiri.
Daftar Isi
Cara Mencapai Bahagia Secara Sederhana
Setiap orang sebenarnya memiliki cara sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun, saya hanya ingin berbagi tips sederhana ala saya. Berikut beberapa hal yang bisa membuat hati senang:
1. Anak-Anak & Suami Sehat dan Bahagia
Tiada lebih membahagiakan bagi saya ketika melihat anak-anak dan suami senang dan sehat. Apapun akan saya lakukan untuk membuat mereka senang. Terus apakah tidak pernah memarahi anak-anak aau tidak pernah bertengkar? Wah pasti pernah dong. Tapi kan nggak setiap saat. Pasti ada saatnya harus memarahi atau menegur anak-anak. Namun melihat mereka tertawa, bercanda ria dengan saya adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
2. Bisa Membantu Orang Lain
Membantu tidak harus berupa harta benda yang melimpah atau dalam nominal yang banyak. Bahkan dalam agama islam, menyingkirkan duri dari tengah jalanan sudah termasuk membantu orang lain dan termasuk sedekah.. Jadi, mulailah membantu orang lain mulai dari hal kecil atau apa yang kamu bisa. Pasti akan sangat membahagiakan.
Baca Juga :
- Doa-Doa di Akhir Ramadan, Kabulkanlah Doaku ya Allah!
- Kematian Penuh Hikmah: Jalan Menuju Kebaikan
- Mudah Mengatasi Masalah Bersama Aa’ Gym
3. Melakukan Hobi
Setiap orang punya hobi dong ya. So, tekuni dan lakukan hobimu. Niscaya akan menghilangkan segala gundahmu. palagi kalau hobi yang dilakukan menghasilkan uang. Pasti amat sangat menyenangkan.
4. Menyayangi orang Lain dengan Tulus
Sayangi orang lain tanpa pandang bulu. Seperti anak-anak yang mencintai kita tanpa syarat. Berbicara belajar dari anak-anak, saya juga sangat senang ketika anak-anak yang belajar sama saya, begitu semangat pergi ke tempat belajar setiap sore. Kemudian mencium telapak tangan saya saat mereka berpamitan akan pulang. Inilah momen sata saya merasa sangat berarti dan juga momen yang sangat membuat bahagia setiap harinya.
5. Bersyukur dan Berbahagia
Inilah kunci dari kebahagiaan. Selalu bersyukur dengan keadaan yang ada, namun jangan lupa terus berusaha semaksimal mungkin. Karena Harta, usia dan jodoh sudah telah Allah gariskan. Jadi jika mungkin kita iri dengan harta yang orang lain miliki, maka banyak-banyak bersyukur. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita harus bersyukur dengan kondisi sekarang, sebab mungkin banyak yang ingin menempati posisi kita ini.
Kesimpulan Bagaimana Cara Bahagia
Bahagia itu relatif, tergantung dengan kondisi hatimu. Jadi yang membuatnya itu adalah kamu sendiri. Bersyukur, melakukan hobi atau hal-hal yang kamu senangi, insya Allah akan menjadi pelipur kepenatan hati.jadi tanyakanlah pada hati, apa sih yang membuat kalian bersuka cita? Introspeksi diri, menunduk ke bawah atau melihat orang yang kondisinya tidak seberuntung kita. Jadi tentukan kebahagiaan dengan caramu sendiri. (end)
Tulisan ini saya ikut sertakan dalam tema mingguan komunitas 1minggu1cerita dengan tema “Bahagia“
Makasih banyak udah kembali diingatkan tentang bagaimana menjadi pribadi yang bahagia.
Dengan: melakukan hal yang disenangi, membantu orang lain, menyayangi dengan tulus, dan bersyukur. Saya harus selalu ingat dengan 4 poin ini, dengan begitu hatiku juga bisa berbahagia.
Bahagia memang harus diupayakan. Dan letaknya di hati masing-masing, Kita sendiri yang harus menemukan letak kebahagiaan itu. Terimakasih telah berkunjung, mbak.
Bahagia itu memang relatif ya. Semua bahagia kalau dirasakan manfaatnya.
Termasuk manfaat dari semua point’ dalam artikel ini
Btw sudah lama saya keluar dari 1m1c. Apakabar semuanya di sana? Hehehe…
Bahagia sederhana itu banyak bersyukur yang, hal simple yang kadang luput
Bahagia itu subjektif ya kak, tpi banyak saja bersyukur agar merasa segala sesuatunya itu terpenuhi
melihat anak dan suami sehat itu sungguh bahagia. apalagi setelah jadi alumni covid. rasanya tidak ingin yang lain selain sehat semua.
Setuju kak, bahagia itu relatif. Bahagia itu kita yang tentukan, dan kita yang pilih juga. Bersyukur adalah cara mudah meraih kebahagiaan.
ih aku ssuk sederhana emang tapi kalo dilakukan dg tulkus dan sungguh-sungguh sebenarnya inilah sumber kebahagiaan ya
apalagi lihat kondisi pandemi gini
rasanya waswas klo melihat anak ada gejala demam dikit aja udah khawatir
seha sehat y mbak terima kasih udah reminder kami
Wah bener bahet… Bahagia emang kita yang ciptakan ya kak . Harus banget kita sendiri yg bikin diri kita bahagia.. hehehehe
Masya Allah, sebenarnya bahagia itu versi masing-masing orang ya 🙂 setelah bisa hidup mandiri, aku jua mulai cari kebahaggiaan sendiri jd lebih menikmati hidup dan bersyukur 🙂
Setuju banget. Bahagia itu sederhana. Melihat orang2 yg dicintai sehat dan bahagia, itulah kebahagiaan sesungguhnya
Setuju nih mbak. Bahagia itu nggak perlu dengan hal mevvah, semoga kita bahagia selalu, aamiin..
bener bangett. saya jadi inget sama pesannya Asma Nadia, bahagia itu sederhana. Ada dalam hati yang selalu bersyukur
Memang uang nggak bisa jadi tolok ukur kebahagiaan ya. Malah mungkin terasa gersang karena semuanya udah tercukupi tapi tak diiringi dengan rasa syukur. Jadinya kekayaannya dipakai buat nggak bener. Miris.
Semoga kita dijauhkan jadi hal-hal semacam itu dan bisa menyederhanakan kebahagiaan. Sesungguhnya bahagia bukan tujuan, tapi adalah pilihan cara kita dalam memandang hidup.
Semua yang dijabarkan mba Wid, sama juga dengan hal-hal yang aku rasakan dan syukuri. Orangtua, suami dan saudara sehat itu luar biasa melegakan.
Bahagia nggak selalu dikelilingi hal-hal yang mewah saja kok, hal-hal sederhana pun ternyata juga membawa suasana yang asyik dan bisa membahagiakan kita sendiri.