“Panas, cuacanya panas sekali.” Mungkin itu yang banyak orang keluhkan saat ini. Saya juga merasakannya. Bahkan di rumah sudah maksimal menggunakan kipas angin untuk membantu mendinginkan ruangan. Memang di rumah tidak menggunakan AC, sebab temboknya rapuh, tidak kuat untuk menahan. Hehehe…malah curhat. Tapi tetap aja keringat mengalir deras. Bahkan kadang sudah mandi berulangkali pun rasanya masih gerah.
Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah karena adanya emisi global. Salah satu penyumbang emisi global ini karena punahnya hutan akibat deforestisasi maupun kebakaran. Bahkan akibat dari deforetisasi dan pembakaran hutan ini tak hanya menyumbang emisi gas rumah kaca, tetapi juga bencana alam seperti banjir dan juga asap akibat pembakaran hutan. Hal ini sebenarnya juga akibat dari manusia yang tidak mengindahkan manfat besar dari adanya hutan ini.
Daftar Isi
Manfaat Hutan untuk Keseimbangan Alam
Hutan memilikibanyak manfaat untuk keseimbangan kehidupan alam. Beberapa manfaat hutan adalah
1.Sebagai Tempat Tinggal Satwa-Satwa yang Ada di dalamnya
Kita bisa bayangkan, jika hutan tidak ada atau punah, lalu kehidupan satwa-satwa di dalamnya pun juga tidak akan kehilangan habitat maupun tempat tinggalnya. Hal ini akan menyebabkan punahnya satwa-satwa tersebut karena tidak akan mampu bertahan lebih lama karena akan tinggal di habitat yang tidak seharusnya.
2.Sebagai Paru-Parunya Dunia
Hutan adalah paru-parunya dunia, begitu kita sering diingatkan saat belajar di sekolah. Menapa dijuluki sebagai paru-paru dunia, karena hutan mampu menyerap karbon dioksida dan hutan juga menghasilkan oksigen untuk kelangsungan makhluk hidup yang ada di bumi ini. Tak heran, meskipun kita berada di tengah hutan yang lebat, kita tidak akan merasakan kegerahan sama sekali.
3.Dimanfaatkan menjadi Hutan Wisata
Selain menjadi paru-parunya dunia, hutan juga memiliki keindahan alam alami. Banyak yang memanfaatkan keberadaan hutan ini untuk dijadikan sebagai lahan wisata. Sebab biasanya nuansa hutan yang alami ini sangat menenangkan. Banyak orang yang menghabiskan akhir minggu atau akhir bulannya untuk menyegarkan pikiran dengan camping di hutan wisata. Selain keindahan alamnya bisa manusia buat untuk tujuan bisnis seperti mengelolanya menjadi tempat wisata dan mungkin bisa menjadi pemasukan bagi negara.
4. Hutan Mencegah Bencana Alam
Banyak yang terselamatkan dengan adanya hutan. Seperti banjir yang terjadi karena bumi tidak memiliki kemampuan menyerap air. Selain banjir juga kerap terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan musahnya hutan dan juga habitat di dalamnya. Apalagi kebakaran hutan ini juga memberikan dampak ISPA, bahkan juga mengganggu penerbangan.
Hutan dan Bencana Alam
Membicarakan tentang asap dan ISPA ini saya teringat dengan salah pengalaman saya terdahulu saat tinggal di salah satu kota yang setiap tahun menjadi langganan penyumbang kebakaran hutan dan asap yang dihasilkannya hingga menyebabkan ISPA. Sudah tidak perlu heran ketika musim kemarau, matahari justru tidak nampak karena selalu tertutup asap tebal. Selain itu, sekolah tutup, karena warga dilarang atau harus mengurangi aktivitas di luar, salah satunya adalah aktivitas belajar mengajar. Kemudian selain itu kami merasakan bahwa air juga kering, susah sekali mendapatkan air bersih. Harus menunggu waktu tertentu untuk bisa menampung air bersih.
Namun ketika saya mengatakan bahwa musim kemarau adalah bencana, ternyata saat musim hujanpun juga bencana. Hujan lebat baru beberapa saat saja, air menggenang di mana-mana. Bahkan juga masuk ke rumah-rumah yang daerahnya terbilang rendah.
Saya pernah mengalami hal ini. Malam itu sekitar pukul 2 pagi, pintu rumah kami di gedor-gedor orang. Saya dan suami tentu saja terkejut, dan segera membuka pint. Di depan pintu berdiri tetangga kami sambil menunjuk halam rumah kami yang sudah penuh dengar air. Kami menjadi was-was, pasalnya huja tidak kunjung reda, dan semua barang di rumah kami masih berada di lantai. Maklum saja, kami masih pengantin baru, masih baru mengontrak rumah itu, dan belum memiliki alat-alat rumah tangga seperti meja maupun divan untuk tidur.
Akhirnya yang kami khawatirkan terjadi. Sekitar pukul 5 pagi, air masuk ke rumah tanpa bisa kami cegah. Namun, saya dan suami tidak bisa berbuat banyak, selain menunggu hujan reda lalu membersihkan rumah. Percayalah, membersihkan rumah akibat banjir ini amat sangat melelahkan.
Dampak Kebakaran Hutan Bagi Iklim dan Lingkungan
Seperti pengalaman saya diatas adalah salah satu dampak akibat kebakaran hutan. Namun kebakaran hutan juga memberikan dampak yang lain antara lain
- Asap dan Polusi Udara, kebakaran hutan secara terus menerus akan menghasilkan asap yang tebal. Hal ini akan menyebabkan gangguan pernafasan dan juga jarak pandang penerbangan yang sangat dekat, sehingga sangat membahayakan awak dan penumpang pesawat.
- Pemanasan Global, hal ini sudah saya bahas di awal. Akibat dari kebakaran hutan ini akan menyebabkan musahnya tumbuh-tumbuhan yang biasanya menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Ketika hutan tidak ada, maka tidak ada lagi yang menyerap karbon dioksida ini.
- Musnahnya keanekaragaman hayati, hutan memiliki kekayaan hayati yang sangat banyak. Maka dengan musnahnya hutan akibat kebakaran ini, maka sumber keaneka ragaman hayati ini juga akan ikut musnah.
- Bencana alam, selain banjir dan juga asap yang sudah tidak asing lagi kita rasakan, kebakaran hutan juga menyebakan abu, sedimen, juga polutan hasil kebakaran akan mencemari sungai, waduk, dan juga sumber air lainnya karena endapannya.
- Kekeringan, karena tidak ada lagi pepohonan yang mampu menyerap dan menyimpan air saat hujan, maka akan mengakibatkan banjir dan lonsor saat hujan, sekaligus kekeringan saat musim kemarau.
Jika hal ini terjadi di Indonesia, sungguh disayangkan sekali. Sebab Indonesia mendapatkan julukan hutan hujan tropis ke-3 dunia. Mari kita lihat fenomena yang terjadi akan hutan di Indonesia.
Fenomena Hutan di Indonesia
Indonesia di kenal sebagai negara yang memiliki luas hutan yang kemudian mendapat predikat sebagai utan hujan tropis ke-3 di dunia. Tetapi perlu kita semua mengetahui, akan tugas kita turut membantu menjaga kelestarian hutan ini. Sebab jumlah hutan yang tersisa hingga saat ini hanyalah sekitar 62,97% berdasarkan dataindonesia.om apada awal tahun 2023 ini.
Pada kenyataannya hutan di Indonesia seluas 62.97% dari luas daratan Indonesia itu berdasarkan laporan KemenLHK terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
1. Hutan konservasi 27,41 juta hektare
2. Hutan lindung 29,6 juta hektare
3. Hutan produksi terbatas 26,8 juta hektare
4. Hutan produksi biasa 29,2 juta hektare
5. Hutan produksi yang dapat dikonversi 12,8 juta hektare
Pada kenyataannya luas hutan yang saat ini tercatat 62.97% telah mengalami banyak reduksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena adanya pembuakaan lahan untuk industri, seperti industri kayu dan industri kertas. Selain itu juga untuk pembangunan perumahan, pembukaan lahan perkebunan, dan juga pembangunan sarana dan prasana bagi kelancaran ekonomi di Indonesia.
Sebagai masyarakat Indonesia yang cinta lingkungan, ketika kita tak bisa melakukan perubahan besar-besaran, kita bisa melakukan hal-hal kecil yang membantu kelesatrian dan memperlambat musnahnya atmosfer lapisan ozon ini dengan berbuat sesuatu di lingkungan kita sendiri.
Upaya Masyarakat Membantu Pelestarian Hutan
Banyak hal yang bisa kita lakukan dari rumah ataupun lingkungan sekitar rumah kita sendiri dalam pelestarian lingkungan, antara lain
1. Mengurangi Penggunaan Benda yang Terbuat dari Bubur Kayu
Kita bisa mengurangi penggunaan kertas, terlebih segala hal saat ini sudah melalui teknologi canggih. Selain mengurangi penggunaan kertas, kita juga bisa mengurangi peggunaan tisu dan popok bayi. Mengganti tisu dengan kain dan mengganti pook bayi dengan popok yang bisa dicuci dan digunakan kembali.
2. Ikut Berpartisipasi dalam Reboisasi
Melakukan reboisasi bisa dilakukan di halaman rumah kita dengan menanam pohon di lingkungan rumah. Atau juga bisa bergabung ke dalam grup pencinta lingkungan, yang biasnya memiliki kegiatan rutin reboisasi di berbagai tempat.
3. Tidak Melakukan Penebangan Secara Liar dan Ilegal
Pengusaha maupun masyarakat harus tetap mengeepankan keseimbangan lingungan dengan menebangpohon secara besar-besaran. Karena hal ini akanmerusak habitat hutan itu secara eprlahan.
4. Turut Merawat Hutan dan Habitat yang Ada di Dalamnya
Kita juga bisa turut merawat hutan dengan tetap menjaga kealamian yang ada di dalamnya. Tidak membuang sampah sembarangan saat berada di hutan, sehingga tidak terjadi pencemaran hutan. Juga menjaga habitat yang ada di dalamnya dengan tidak melakukan perburuan ilegal, terutama hewa-hewan langka di dalamnya.
Hal-hal di atas sebenarnya tidak susah untuk kita kerjakan bukan? Namun, selain menjaga ataupun turut melestarikan hutan, kita juga harus turut berpartisipasi dalam mencegah kebakaran hutan. Karena kebakaran hutan jika sudah terjadi, cepat sekali mreambat ke lahan-lahan yang ada di sekitarnya.
Apa Solusi Mencegah kebakaran Hutan dan Lahan?
Berdasarkan data katadata.id, sepanjang tahun 2019 seluas 135.7 hektare dengan titik terpanas berada di Sumatera dan Kalimantan. Total titik panas sepanjang tahun 2019 tersebut berjumlah 999 titik, di mana titik panas Sumatera berjumlah 467 dan Kalimatan berjumlah 480 titik panas.
Kebakaran hutan sangat berdampak tidak baik bagi satwa yang tinggal di dalam hutan tersebut juga masyarakat yang tinggal di sekitarnya, bahkan seperi tahun-tahun yang lalu, asap akibat kebakaran hutan juga sampai ke negara tetanga. Mereka bisa kehilangan tempat tinggal dan bisa jadi juga mereka akan musnah ikut terbakar ataupun meninggal karena terkena asap hasil kebakaran hutan. Kita turut bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan ini dengan melakukan beberapa hal di bawah ini
- Jangan membakar sampah di hutan atau lahan kering
- Tidak membuang putung rokok ataupun pemantik secara sembarangan di hutan
- Tidak membuat api unggun di area yang rawan kebakaran, jikalaupun iya pastikan api telah benar-benar padam sampai ke akar-akarnya.
- Melakukan pengawasan terhadap titik rawan kebakaran terutama hutan Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang rawan kebakaran
- Siap siaga terhadap kebakaran dengan membuat alarm kebakaran, terutama bagi penduduk ataupun penjaga hutan, sehingga sebelum api menyebar, masyarakat dapat bertindak cepat dan dapat ditangani..
- Melakukan deteksi dini kebakaran dengan mendirikan pos-pos pengawasan di titik rawan kebakaran hutan
- Pemetaan di wilayah-wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan supaya semua pihak lebih fokus untuk melakukan pengawasan
Kesimpulan Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan juga Cara Melestarikan Hutan
Hutan memiliki manfaat sangat banyak bagi kehidupan di muka bumi. Selain sebagai sumber oksigen alami, hutan juga mampu menyerap karbondioksida sehingga mengurangi dampak emisi pemanasan global. Namun karena alam dan juga mungkin ulah manusia, bencana alam seperti kebakaran hutan harus terjadi.
Sebagai makhluk yang berakal, kita bisa membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini. Sebab jika kebakaran hutan terus berulang terjadi, bisa jadi banyak korban jiwa yang terenggut, baik itu manusia maupun hewan-hewan yang tinggal di dalamnya. Selain makhuk hidup seperti hewan dan manusia, tumbuh-tumbuhan alami yang bisa menjadi sumber obat, juga turut punah.
Nah, mari #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku dengan turut membantu melestarikan hutan dan juga membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan. Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!
Tinggalkan Balasan