Cerita Kematian, Selamat Jalan Reza. Berita itu akhirnya sampai di telinga suami. Malam hari tadi beliau pulang dari kerja dengan wajah mendung yang gelap. Aku yang masih asyik di depan leptop hanya menatapnya, ketika tak seberapa lama kemudian dia mendekat dan memberitahu kabar itu. Reza pergi untuk selama-lamanya.
Reza adalah keponakanku, dia anak pertama kakak ipar. Usianya 24 tahun kini. Namun, tubuhnya hanya bisa berbaring di ranjang, tak bisa menggerakkan apa-apa kecuali kepala yang hanya bisa menoleh ke kanan dan ke kiri, atau suaranya yang terdengar seperti teriakan.
Baca kisah Reza sebelumnya di sini : Tentang Reza
Beberapa hari yang lalu suami sempat menengok ke Rumah Sakit Daerah Tanjung Pinang , saat kakak mengabarkan jika Reza masuk rumah sakit karena sudah tidak bisa menelan makanan seperti biasanya. Sebenarnya bukan berita yang mengejutkan, namun tetap saja kami merasa kehilangan.
Pertama kali dulu kakak menyadari kelainan penyakit yang diderita Reza, dokter mengatakan jika Reza tidak akan berumur panjang, mungkin hanya sampai 25 tahun. Sudah berbagai pengobatan mereka upayakan. Tak sedikit biaya yang telah dikeluarkan. tetapi Reza tetap tidak bisa disembuhkan.
Hingga kemudian keluarga pasrah dan vonis dari dokter yang usianya tidak akan melewati 25. Keluarga menerimanya dengan ikhlas dan merawat Reza dengan sangat baik. Tidak ada istilah pilih kasih. Semua kasih sayang sama.
Baca Juga:
- 5 Hal Sederhana untuk bahagia
- Kenangan Masa Kecil yang Sulit Dilupakan
- Cara Bangkit dari Terpuruk
Cerita Kematian Reza yang Mengejutkan
Dan Hari ini, Sabtu, 18 Agustus 2018 Reza meninggalkan kami selama-lamanya. Meski firasat ini telah terasa saat pertama kali kakak mengabari kami jika Reza tidak bisa lagi menelan makan seperti biasanya, tetap saja kami kehilangan. Rasa sedih menggelayut, mengingat binar matanya yang selalu terlihat bahagia saat kami datang ke rumahnya.
Dan nanti, ketika hari raya tiba saat kami berkumpul di rumah kakak, tidak ada lagi sambutan dari Reza dengan jeritan-jeritannya. Sepi. Mungkin hanya kenangan yang bisa meneteskan airmata. Tetapi bagaimana lagi, kita tidak bisa mencegah cerita kematian itu terjadi. Semua atas kuasa-Nya. Pastinya Allah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya.
Cerita kematian ini semoga ada hikmahnya. Selamat jalan Reza, tempat terbaik bagimu kudoakan. Yang pasti, kau akan lebih bahagia di sana.
Tinggalkan Balasan