Covid-19 Kenangan Tak Terlupakan di Tahun 2020. Tahun 2020 akan menjadi catatan sejarah tersendiri dalam dunia kesehatan. Bukan hanya di dunia kesehatan, hampir seluruh eleman masyarakat mengalami dampak kehadiran Si Covid-19.

Virus yang tak kasat mata ini hanya bisa kita lihat dengan mikroskop elektron karena berukuran antara 120-160 nanometer. Apa yang sering kita lihat di beberapa media dengan bentuk seperti buah “rambutan” sudah mengalami perbesaran jutaan kali.

Virus yang pertamakali menyerang kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019 ini pada awalnya tidak mengalami perhatian besar. Bahkan beberapa negara merasa yakin bahwa penyakit yang menggemparkan China ini tidak akan menyerang negara mereka karena perbedaan iklim, pola hidup dan lain sebaginya.

Namun ternyata, Covid-19 tidak bisa dipandang sebelah mata. Kini hampir semua negara di dunia mengalaminya. Penyebaran virus ini sangat cepat, mengambil nyawa siapapun yang bersentuhan dengannya, meski ada yang bisa sembuh.

Mengapa Covid-19 sangat cepat menyebabkan kematian manusia? Menurut beberapa media yang saya baca karena virus ini menyerang alat vital manusia yaitu, paru-paru. Selain paru-paru, sel tubuh manusia juga akan mereka rusak sehingga sel tubuh itu akan mati. Parahnya lagi, tanda-tanda mengidap penyakit ini memerlukan waktu 14 hari. Bahkan kini, banyak pasien yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 tidak mengalami gejala apapun. Sungguh dahsyat sekali dampaknya.

Baca Juga :

Dampak Covid-19 Bagi Masyarakat

Saat dulu ada tayangkan pada berbagai media sosial ataupun berita dilayar kaca tentang dampak Covid-19 di Wuhan, saya sudah merasa shock melihat orang-orang dijalanan jatuh begitu saja saat sedang berdiri atau jalan. Setelahnya melihat Wuhan yang sunyi karena Lockdown membuat saya merasa ngeri sekali emmbayangkannya.

Covid-19
Unsplash.com

Kini ketika Covid-19 sudah sampai di Indonesia dan dampaknya juga sangat terasa., antara lain:

1. Dampak Bagi Sekolah atau KBM

Berawal pada pertengahan Maret 2020 surat edaran pemerintah dikeluarkan. Isinya mengenai perubahan pola mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, kini dilakukan secara online atau melalui media sosial atau media daring. Sejak saat itu, sekolah, TPQ , tempat Les meliburkan murid atau santrinya. Mereka belajar dari rumah. Soal atau tugas akan dikirim melalui pesan WA oleh masing-masing walikelas.

Murid-murid di kelas akhir yang seharusnya melakukan Ujian Nasional atau Ujian Akhir Sekolah, kali ini tidak bisa menikmati rasanya deg-degan di kelas mengerjakan soal untuk nilai akhir sekolah mereka. Namun sedihnya, mereka juga tidak bisa mengadakan pesta perpisahan, bahkan kelak ketika nanti surat edaran sudah tidak berlaku, mereka sudah memasuki sekolah baru.

3. Harga Bahan Makanan Melonjak Tinggi

Harga bahan makanan yang biasanya terbilang normal kini melonjak tinggi. Di Batam, harga bayam yang biasanya dihargai Rp 9.000,00 atau Rp 10.000,00 per kilonya kini hampir menyentuh angka Rp 20.000,00. Perlu berfikir berulang kali sebelum memasukkan bseikat bayam ke dalam keranjang belanjaan. Ayam pun juga begitu, jika biasanya harganya Rp 29.000 pe perkkilo kini menjadi Rp 35.000,00 perkilo. Belum lagi bumbu bumbu lainnya.

Salah satu yang menjadi viral dan harganya selangit adalah kunyit dan jahe. Rempah tradisional infonya mampu meningkatkan imun tubuh dan mencegah Covid-19 mampir ke dalam tubuh ini harganya gila-gilaan. bisa mencapi Rp.80.000,00 perkilonya.

3. Banyak Warung Makan Kecil yang Tutup

Anjuran untuk tetep stay at rumah, membuat beberapa waung makan atau warung sarapn tutup. Jikalaupun tidak omsetnya akan menurun drastis. Seperti yang tetangga saya ceritakan yang berjualan sarapan pagi, pernah suatu hari tidak ada satupun yang membeli dagangannya hingga jam tutup lewat. Akhirnya dengan wajah sedih dia mengemasi barang dagangannya dan pulang.

Meski begitu ada sebagian pedagang yang emngalihkan sistem jualannya dengan sistem onlne. dari

4. Anak-Anak Rindu Bermain di Luar Rumah

Larangan Keluar rumah karena Covid-19 juga berdampak bagi anak-anak. Jika biasanya mereka bermain sepedaan atau sekedar berkumpul-kumpul dengan bahasa ala mereka, kini mereka hanya bisa melakukan kegiatan tersebut di dalam rumah.

Covid19
Unsplash.com

Covid-19 Kenangan yang Tak terlupakan

Semua dampak di atas kelak akan menjadi cerita tersendiri bagi anak cucu kita. Jika sejarah mencatat bahwa dunia akan mengalami Pandemi dan kematian masal setiiapa 100 tahun sekali, akankah 100 tahun yang akan datang kejadian seperti ini akan datang lagi?

Wallahu alam, kita tak bisa mengetahuinya secara pasti. Hanya Allah yang Maha Kuasa atas segalanya. Mungkin 100 tahun lagi Covid-19 kembali akan dibahas, namun yang pasti kita berharap Covid Segera musnah dari muka bumi. Amiin.

#Day1
#BPNRamadhan30DayChallenge
#Covid19
#BPNRamadhan2020