Gejala Penyakit Crohn dan Perawatannya. Penyakit Crohn dapat terjadi pada pria maupun wanita dari semua kalangan usia. Gejala penyakit tersebut mirip dengan radang usus lainnya, yakni kolitis ulseratif. Namun, kedua penyakit tersebut hanya dianggap sebagai penyakit serupa, tetapi tidak sama. Untuk mengetahuinya lebih jelas, berikut beberapa fakta dan penanganan dari penyakit Crohn.

Bagaimana Mengenali Gejala Penyakit Crohn?

Biasanya untuk menentukan seseorang mengidap penyakit tertentu, kita harus mengenal gejala-gejala yang bereaksi di dalam tubuh agar dapat melakukan penanganan yang tepat kepada penderita. Yuk kita kenali gejala penyakit Crohn ini:

Gejala yang Berbeda

Gejala penyakit Crohn awal dapat timbul saat seseorang menginjak masa kanak-kanak atau saat masa dewasa awal. Tanda-tanda yang kadang timbul atau hilang disebut sebagai periode remisi. Penyakit Crohn sendiri adalah penyakit kronis atau berkepanjangan.

1. Sakit Perut

Penyakit tersebut biasanya diawali dengan gejala yang cukup ringan, yaitu sakit perut. Setelah itu, diare bersama rasa mual dan muntah yang selama beberapa saat akan menyerang. Feses yang keluark akan bercampur lendir dan darah. Sariawan, demam, gejala-gejala anemia, dan saluran lain menjadi abnormal di sekitar saluran pencernaan, di dekat anus atau fistula.

2. Peradangan

Peradangan-peradangan pada bagian tubuh lainnya juga bisa timbul jika penyakit ini sudah parah. Peradangan bisa dialami oleh mata, kulit, sendi, hati, dan saluran empedu. Masalah tersebut tentu menganggu sistem kerja tubuh dalam menyerap nutrisi, pada makanan yang masuk ke sistem pencernaan. Masa tumbuh kembang seseorang akam terganggu.  

Gejala Penyakit Crohn
Penyakit Crohn

3. Diare

Penderita juga mungkin akan mengalami feses yang bercampur dengan darah, juga diare yang menyertainya. Hal ini biasanya terjadi selama tujuh hari. Setelah itu, sakit perut rasanya tidak kunjung reda atau sembuh. Penderita harus melakukan kontrol pada tenaga media untuk menghindari adanya komplikasi.

Apa Faktor Genetik Penyebab Penyakit Crohn?

Kelalaian menjaga diri terkadanag bukan faktor utama kita memiliki atau mengidap penyakit tertentu.. Tetapi terkadang ada bawaan dari gen keluarga. Tim medis belum menentukan secara pasti jika penyebab utama dari penyakit Crohn adalah dari faktor genetik. Namun, faktor genetik dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang paling berperan besar. Penyakit ini lebih rentan menyerang seseorang yang telah memiliki riwayatnya.

Bagaimana Penanganan dan Pemindaian untuk Penyakit Crohn?

Diagnosis BCS menjadi langkah awal para dokter untuk memeriksa pola gejala yang dialami penderita. Pemeriksaan dasar, seperti mengecek tekanan darah, kemudian memeriksa area perut, tim medis tetap harus melakukannya. Setelah itu, mereka akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis gejala berikutnya.

Tujuan dari pemeriksaan darah adalah untuk mengetahui tingkat peradangan atau infeksi yang terjadi. Selanjutnya, tim media akan melakukan pemeriksaan feses untuk memeriksa perubahan warna tinja.

1.Pemindaian CT

Ada pula pemindaian CT atau komputer live tomografi intrografis exentra, atau biasa menyebutnya juga sebagai MFI. Maksud dari pemindaian tersebut adalah untuk melihat lebih rinci kondisi usus halus dan jaringan di sekitarnya.

2.Pemindaan Kolonoskopi

Pemindaian kolonoskopi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keparahan yang lebih luas. Ada pula yang melakukan biopsi untuk mengambil sampel pencernaan, melihat apakah ada perubahan sel di dinding saluran. Manfaat melakukan prose aksi kondisis adalah untuk meringankan penderita dari gejala penyakit Crohn.

Gejala Penyakit Crohn
Penyakit Crohn

Apakah Obat Untuk Gejala Penyakit Crohn?

Setelah mengetahui gejala dan melakukan pemindaian, akhirnya para ahli bisa menentukan jenis obat yang perlu untuk menyembuhkan atau meredakan penyakit ini. Beberapa obat untuk meredakan gejala penyakit Crohn antara lain:

  • Obat antiinflamasi atau anti peradangan, obat ini kerap kali digunakan sebagai penanganan pertama. Beberapa jenisnya adalah sulfa dan zazid.
  • Kortikoteroid dan imunosupresan, untuk meredakan reaksi pada peradangan saluran pencernaan.
  • Azathioprine, methotrexate, tacrolim, cyclosporine, dan antibiotik, obat untuk mengurangi peradangan.
  • Psyllium, untuk memadatkan feses, loperamid, parasetamol, obat untuk anemia atau zat besi, suplemen vitamin B12, dan kalsium menjadi pelengkapnya.
  • Meredakan Peradangan dengan Teh Herbal, selain obat-obatan tersebut, ternyata ada beberapa teh herbal yang dapat membantu untuk meredakan peradangan. Kita bisa menggunakan Teh Kunyit untuk menenangkan perut yang rasnya tidak nyaman, teh peppermint untuk meredakan kembung, dan teh lidah buaya yang mengandung senyawa antrakuinon atau fenolik yang memiliki efek pencahar.

Banyak yang menganggap bahwa penyakit Crohn tidak dapat hilang seumur hidup. Namun, dengan beberapa obat, terapi, atau pun penanganan dari tenaga medis tersebut mampu meredakan peradangan. Ketika penderita mengalami Nyeri, nyeri tersebut tidak menjadi akut, sehingga mampu mencegah terjadinya komplikasi.