Komunikasi; Salah Satu Cara Meningkatkan Keharmonisan Rumah Tangga. Kemarin, saya melihat berita di televisi tentang suami yang membunuh istrinya, lebih parahnya istrinya sedang hamil 9 bulan dan suami itu sendiri yang mengeluarkan bayi dari perut istrinya. Bayi tersebut kini selamat dan di rawat oleh pihak keluarga. Kok tega, sih? Memangnya nggak cinta? Begitu terus hati saya bertanya. Miris sekali jika melihat berita seperti ini, belum lagi berita-berita lainnya yang lebih meyayat hati lagi.

Membangun rumah tangga memang tidak semudah yang kita bayangkan. Ia benar-benar sebuah kehidupan baru di mana hak dan tanggungjawab baru harus kita jalankan. Perlu waktu untuk mempelajari banyak hal termasuk memahami kesukaan dan ketidak sukaan pasangan masing-masing, dan  waktu untuk mengenal pasangan ini tidak terbatas hanya setahun dua tahun alias seumur hidup.

Lalu apakah suami yang membunuh pasangannya itu sudah tidak mencintai istrinya lagi? Bisa jadi. Tapi mari kita coba ketahui apa alasan yang membuat suami itu gelap mata hingga menghabisi nyawa istrinya. Dalam sebuah wawancara suami itu menceritakan alasannya karena dia merasa cemburu. Istrinya yang selalu mengunci gawainya dan sering melakukan hubungan daring dengan seseorang.

Tidak ada pernikahan yang baik-baik saja. Allah pasti telah memberikan cobaan sesuai dengan kadarnya masing-masing. Bahkan mungkin cobaan yang di timpakan pada seseorang itu terlihat berat, tapi keluarga itu sendiri membuatnya tidak berat. Kembali kepada pribadi masing-masing, apakah bersabar mencari jalan keluar atau membabi buta dalam menyelesaikan masalahnya.

Komunikasi yang Tidak Baik

Contoh kasus dalam pembunuhan di atas. Seperti tayangan wawancara dengan pelaku yang bisa kita saksikan di  salah satu channel youtube, bahwa dia dan istrinya sudah mengalami cekcok hampir empat bulan. Masalahnya sama, bahwa suami tersebut ingin mengetahui apa sesungguhnya yang ada di dalam gawai istrinya yang selalu terkunci dengan sandi (password).  Istrinya sendiri ketika ditanyai selalu berbelit-belit dan mengakui tidak mengetahui password gawainya tersebut. Tentu saja suaminya tidak percaya, karena gawai itu milik pribadi istrinya, tentu saja dia mengetahui kata sandinya. Dan ketika Si Suami mencoba mengajak berbicara baik-baik, Si Istri justru meninggalkannya begitu saja dengan mengatakan bahwa tidak ada sesuatu hal penting yang perlu di ketahui dari gawainya. Hingga puncak kesabaran lelaki itu habis, kemudian menebas leher istrinya dan juga merobek perut istrinya untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan yang telah berusia 9 bulan.

Dari contoh kasus di atas apa masalah sesungguhnya yang terjadi dari pasangan suami istri tersebut? Sepertinya pasangan tersebut selama ini belum mampu saling berkomunikasi dengan baik dengan menangkap bahwa tidak adanya keterbukaan dari kedua belah pihak. Namun, mungkin ada alasan yang mendasar mengapa istrinya tidak berani berterus terang. Kemungkinanya adalah bahwa tuduhan suaminya itu benar dia memiliki PIL di luar sana, atau ada sesuatu hal yang memang disembunyikan namun jika disampaikan kepada suaminya kemungkinan lelaki itu tidak akan terima.

Komunikasi Itu Penting

Komunikasi dalam berumahtangga itu sangat penting, karena itulah sarana kita mengetahui apa diinginkan oleh pasangan, misalkan Si Istri tidak menyukai kebiasaan suaminya yang menaruh baju kotor sembarangan, dia bisa menyampaikannya dengan lemah lembut, dengan cara yang romantis yang tidak menyinggung hatinya. Dan bandingkan jika kelakuan Si Suami yang menyebalkan tersebut hanya dipendam dihati istri, tidak diungkapkan. Yang ada adalah Si Istri akan selalu merasa kesal, dan kekesalannya bisa menjadi dendam dan lebih berbahayanya lagi akan mengikis cinta untuk Si Suami.

Komunikasi
Menyapa
Picture : www.pexels.com

Atau misalkan Si Suami yang tidak menyukai istrinya berhubungan dengan lelaki lain, dia juga bisa mengungkapkannya dengan lembut dan mengatakan bahwa Si Istri hanya miliknya seorang atau sesekali boleh berkomunikasi dengn lelaki lain menurut urgensinya. Lihat saja, Si Istri akan tersipu-sipu. Lain halnya jika Si Suami menyampaikannya dengan marah-marah, tentu istri akan merasa dikekang dan kesal hatinya.

Maka dari itu komunikasi penting karena dengan komunikasi pasangan dalam rumah tangga akan mendapatkan manfaatnya seperti berikut:

#1 Saling Terjalin Keterbukaaan Satu Sama Lain

Dengan terbinanya komunikasi yang baik antar pasangan, hal itu menciptakan kedekatan satu sama lain. Si Istri akan lebih mengenal karakter suami, dan Si Suami begitu juga sebaliknya. Dan karena sudah mengenal karakter pasangannya dengan baik, maka suami istri bisa saling mengungkapkan apa yang diinginkan dan dirasakan satu sama lain dengan gaya bahasa yang nyaman untuk keduanya.

Baca Juga :

  1. Jasmine Elektrik dan Ibu Tangguh dengan Pesan-Pesannya
  2. Kisah Adik, Si Bungsu yang Ekspresif : Jodoh Adik
  3. 4 Tips Berpuasa untuk si Kecil

#2 Keluarga Semakin Harmonis

Nah ketika masing-masing berani saling mengungkapkan apa yang dirasa tentunya keharmonisan dalam rumahtangga akan semakin meningkat. Contohnya ketika Si Istri menginginkan Si Suami membawakan oleh-oleh, martabak misalkan, saat pulang kerja dan mengungkapkannya, tentu si Suami akan senang hati membelikannya. Berbeda ketika Si Istri tidak mengatakan apa-apa tetapi saat Si Suami pulang kerja justru ngomel. Karena tidak membawakannya oleh-oleh, maka akan timbul konflik yang bisa mencetus menjadi konflik yang berkepanjangan.

#3  Tercapainya Pemecahan Masalah dengan Baik

Karena telah terciptanya komunikasi yang baik antar pasangan dan bisa mengenali dengan baik karakternya. Tentu saja ketika ada masalah yang datang dua belah pihak mampu merundingkan masalahnya dengan baik. Sehingga akan mendapatkan jalan keluar yang tepat. Coba bayangkan kalau salah satu pasangan hidup kita memendam masalah, wajahnya selalu muram, ketika diajak bicara tidak mengenakkan, tentu kita kesal bukan?

Nah, mari kita kembali membangun komunikasi yang baik dengan pasangan hidup kita demi kebahagiaan di dalam rumah tangga.