Mengenal Ciri-Ciri Stress dan Pengelolaannya Bersama Mindtera. Bangun pagi kok badan malas banget, tidak ada semangat, yang terbayang di kepala tidak ada hal-hal yang menarik bisa saya lakukan hari itu. Andai uang bisa mengalir otomatis ke rekening bank, maka melanjutkan tidur adalah jalan yang paling membahagiakan.

Kondisi di atas semakin terasa parah dengan kondisi saya yang harus bergerak cepat mempersiapkan keperluan sekolah anak seperti sarapan dan juga memastikan bekal plus piranti sekolah mereka siap sedia. Setelah anak-anak pergi ke sekolah, saya harus menyelesaikan memasak untuk makan siang dan bekal pergi bekerja. Namun rasanya semuanya dilakukan dengan rasa tidak ikhlas dan menahan amarah.

Ketika semuanya selesai dan dalam perjalanan menuju tempat kerja, bukan semangat yang saya rasakan. Di atas motor saya sudah membayangkan jika hari itu akan bertemu dengan suasana tempat kerja yang sudah terasa tidak nyaman. Terlebih saya memiliki sedikit konflik dengan boss.

Saya tahu kondisi saya sedang tidak baik-baik saja, tetapi saya tidak tahu harus melakukan apa. Saya selalu bertanya-tanya mengapa rasanya tidak ada semangat, tidak percaya diri atas hasil kerja yang sangat mengecewakan, sebal dengan teman terlihat mencari muka di mata boss, juga merasa jika big boss tidak pernah menghargai kinerja saya.

Semua hal di atas semakin membuat saya tidak pernah nyaman dan merasa takut untuk pergi ke tempat kerja, hingga akhirnya saya memutuskan resign. Mungkin saja saat itu saya sedang stress atau justru burnout. Andai saya tahu hal-cara mengenali stress atau burn out, bisa jadi saya masih bekerja dan menikmati pekerjaan saya tersebut saat ini.

Oh ya, saya mengetahui jika saat itu saya mengalami stress atau burn out setelah mengikuti webinar yang diadakan oleh Mindtera pada 1 October yang lalu. Nah yuk, kita cari tahu apa stress, ciri-ciri dan cara pengendaliannya, agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat dan tetap bahagia.

ebinar Dengan Mindtera
Webinar dengan Mindtera

Apakah Stress itu?

Stress is inevitable, but you can take control

DV Chan

Sore itu webinar di awali speech dari co-founder & CMO Mindtera, Bayu Bhaskoro. kemudian dilanjutkan oleh mbak DV Chan. Beliau adalah seorang psikologi klinis yang juga pernah mengalami kondisi burn out (level stress yang paling rawan). Kata beliau stress adalah reaksi fisik maupun emosional kita saat menghadapi perubahan-perubahan yang memaksa kita untuk menyesuaikan diri. Nah, seperti yang beliau bilang pernah mengalami burn out, stress inilah yang bisa menyebabkan burn out.

Burn out timbul karena stressor yang bertumpuk-tumpuk secara bertubi-tubi atau secara terus menerus. Bisa jadi berasal dari lingkungan kerja, saudara maupun lingkungan. Atau juga bisa disebabkan karena suatu hal yang tidak bisa kita kendalikan, seperti kematian orang terkasih atau pun bencana alam. Nah stressor yang tidak ditanggulangi satu persatu maka akan menjadikan burn out. Lalu apa yang menjadi ciri-ciri stress yang sudah menjadi burn out?

3 Ciri-ciri Stress yang Sudah Menjadi Burn Out

Kamu harus mengetahui ciri-ciri stress terlebih lagi yang sudah berlanjut menjadi burn out agar bisa segera mengatasi jika sedang mengalaminya.

1. Kelelahan

Kelelahan di sini tidak hanya lelah secara fisik, tetapi juga kelelahan secara kognitif dan emosional secara berlebihan dan menurunkan kemampuan orang untuk bekerja secara efektif dan merasa positif tentang apa yang mereka lakukan.

Seperti kita mungkin pernah merasakan rasanya “hang” atau seperti melakukan pekerjaan rasanya tidak pernah benar, selalu salah. Atau contoh sederhananya, ketika kita mau chat seseorang tetapi justru salah chat. Ini menunjukkan bahwa kita terlalu lelah dan sudah tidak fokus lagi.

Ciri-ciri Stress menjadi burnout
Tanda Stress Menjadi Burn Out

2. Ketidakefektifan

Ketidakefektifan di sini maksudnya adalah mengacu pada perasaan tidak kompeten yang mengarah pada kurangnya pencapaian dan produktivitas. Contoh sederhananya adalah tanpa disadari dalam pekerjaan, kita sering melakukan kesalahan, sehingga kita kemudian berkata pada diri sendiri,”Kok aku rasanya tidak kompeten ya.” Atau mungkin kita pernah merasa malas sekali pergi bekerja atau melakukan aktivitas atau bahkan bertemu dengan orang lain. Rasanya sudah lelah sekali dan orang sekitar lingkungan kita tidak ada penyemangatnya lagi.

3. Sinisme

Sinisme bisa disebut juga depersonalisasi, yaitu kondisi dimana kita menjauhi pekerjaan yang selama ini dilakukan. Seperti contoh saya seorang blogger biasanya semangat menerima job atau biasanya ide bertebaran dan semangat untuk menuliskannya. Tetapi dalam kondisi sinisme ini tiba-tiba saya kehilangan ide dan tidak bisa menulis sebanyak biasanya atau justru sama sekali tidak bisa menghasilkan tulisan lagi.

Nah contoh lebih parahnya lagi saya sebagai seorang blogger tidak bisa menerima masukan dari client atau teman sesama blogger. Efeknya saya menjadi malas menulis dan menunda mengerjakan job tersebut.

Sesi Check Up Tools Tingkat Stress

Nah senangnya setelah mengulas ciri-ciri atau tanda-tanda mengalami burn out ini, mbak DV Chan memberi kami asessment atau survey tool untuk mengetahui sejauh mana ambang batas tingkat stress diri. Survey tool dilakukan untuk mengetahui:

  • Apakah kamu sudah mencapai ambang batas toleransi kelelahanmu?
  • Apakah kamu sudah mencapai ambang batas sinisme tersebut?
  • Dan juga apakah kamu sudah merasa tidak efektif bekerja?
MIndtera semua Jadi lebih baik
Assesment Stress

Ini sesi yang paling saya suka. Entahlah rasanya sesi ini seperti menguliti diri sendiri, membutuhkan kejujuran untuk mengetahui sejauh mana tingkat stress dalam diri saya. Dan hasil dari assesment terhadap diri saya adalah 37%. Batas yang kata mbak DV masih batas aman. Tetapi sepertinya saya masih belum benar-benar jujur memilih jawaban, andai jujur saya yakin jika berada pada level high stress.Berikut batas nilai assesment stress tersebut:

  • 0 % – 40 % : Masih dalam ambang batas wajar (bearable)
  • 41 % – 70% : Menunjukkan level stress yang tinggi (high stress)
  • 71 % – 100% : Menunjukkan pada posisi burn out

Oh ya, kata mbak DV Chan bahwa secara mental itu kita butuh stress, karena stresslah yang membuat manusia bertumbuh kembang secara fisik dan psikis. Maka agar kita bisa dalam kondisi yang baik-baik saja atau stress masih dalam ambang batas wajar, kita perlu tahu apa saja sih yang menjadi faktor utama pemicu stress ini. Kamu juga bisa menghitung nilai assesment stress dengan mengisi kuisioner berikut ini.

Baca Juga :

Ciri-Ciri Stress dan Faktor Pemicunya

Meskipun stress itu juga ada karena faktor fisik atau pun batin kita yang belum siap menerima “kejutan hidup”, tetapi ada banyak faktor yang memicunya. Beberapa hal di bawah ini adalah pemicu utama stress bahkan justru ke tingkat burn out.

Ciri-ciri Stress dan pemicunya
Faktor Pemicu Stress
  • Unspoken feeling, perasaan yang tidak tersampaikan. Biasanya hal ini terjadi karena ada rasa segan ketika kita ingin menyampaikan sesuatu yang tidak kita sukai kepada orang lain.
  • Multitasking, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Ternyata multi tasking yang dulu kita kira sebagai suatu kelebihan ternyata sebenarnya tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental kita. Karena manusia itu sebenarnya tercipta bukan untuk multi tasking. Saat multitasking pikiran atau konsentrasi kita terpecah yang tidak baik untuk kerja jantung.
  • Boredom, bosan. Pada dasarnya manusia itu senang bertumbuh, maka mentally manusia butuh stimulus sehingga menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya.
  • No Being heard, aspirasi pikirannya tidak ada yang mendengarkan.
  • Lack of personal growth, tidak adanya perkembangan atau kemajuan dalam kehidupan sehari-hari, atau dalam karir dan berkarya.
  • Failure, kegagalan atau bisa juga terjadi karena tidak adanya feedback positif dari orang lain, misalkan boss atau klien.
  • Tight deadline, deadline yang ketat atau berdekatan secara terus menerus
  • Attachment & Lack of private space, kemelekatan yang membuat ruang gerak kita merasa terganggu misalkan saat kita sedang quality time dengan keluarga yang teringat justru kerja, atau mau tidur yang teringat pekerjaan.

Nah, dari faktor-faktor pemicu stress di atas kamu bisa mengenali diri sendiri kira-kira faktor apa saja yang bisa membuat kalian stress? Nah jika sudah tahu kamu mulai bisa mengurangi hal-hal yang memicu stress tadi. Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengunduh Mindtera aplikasi dan belajar hidup yang lebih baik dari sana.

Aplikasi Mindtera
Aku dan Aplikasi Mindtera

Mengenal Ciri-Ciri Stress Lewat Aplikasi Mindtera

Mindtera adalah Aplikasi Edukasi Pengembangan Multiple Intelligence yang bisa kita unduh dari playstore secara gratis. Mindtera merupakan platform edukasi untuk belajar kecerdasan emosi, sosial, fisik dan pengembangan diri seputar keluarga, cinta, dan kerja.

Aplikasi Mindtera memiliki program berjenjang tidak lebih dari 5 menit sehari dan fasilitator yang mengisi acara tersebut sangat profesional dan berpengalaman. Saya sendiri tertarik dengan program keluarga. Ada beberapa modul yang bisa saya pelajari di sana, antara lain tentang Perilaku Perundungan pada Anak, Persiapan Menjadi orangtua, Cara Kekinian Mendisiplinkan Anak, Berkelana Bersama Duka dan Sibling Rivalry.

Mengenal ciri-ciri stress bersama MIndtera
Program Mindtera

Pada program cinta menawarkan tema Kenali Nilai Dirimu, Segitiga Cinta, Being Single and Happy, Attachment dalam Romantisme, Rasa Bersalah dalam Hubungan Romantis, Marah dan Cinta. Di sini saya tertarik dengan Rasa Bersalah dalam Hubungan Romantisme, kira-kira apa yang coach sampaikan dalam video pembelajaran tersebut?

Untuk program fitness berisi berbagai latihan gerak untk menanggulangi emosi diri seperti Latihan gerak Melepas Rasa Takut, Latih Gerak Melepas Emosi marah, Latih Gerak Melepas rasa Sedih, dan 5 Minute Simple Stretching.

Satu lagi program mengenai Self Mastery yang menawarkan tema Mengenal Self Growth, Ragam Emosi (hingga 3 Bagian), Berproses Melalui Duka, Mengenal kecerdasan Sosial, Berdamai Dengan Stress, Mengenal Kecerdasan Emosi, Mengenal Ragam Emosi manusia, Belajar Empati dan Latihan Kesadaran

Program MIndtera
Program Mindtera

Melihat berbagai tema yang ditawarkan saya yakin aplikasi yang seperti ini yang dibutuhkan masyarakat banyak, Karena semua yang ditawarkan adalah bekal kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Andai semakin banyak yang belajar di aplikasi Mindtera ini, saya sangat optimis jika semakin banyak karakter positif yang terbentuk.

Kesimpulan Tentang Aplikasi Mindtera

Mindtera Aplikasi merupakan aplikasi edutech pengembangan diri melalui multiple intelligence pertama di Indonesia. Menawarkan berbagai program yang memang sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup lebih baik, seperti pengendalian emosi, marah dan luka. Juga hubungan percintaan dan juga pengembangan kecerdasan diri.

Masyarakat wajib tahu mengenai aplikasi ini karena sangat Bantu Kelola Hidup lebih baik dan #SemuaBisaDikelola dengan Aplikasi Mindtera. Kamu bisa download di sini:

Mindtera untuk Android
 

Segera download Mintera temukan ilmu yang tak ternilai harganya di sana. dengan Mindtrea milikilah kesadaran hidup sehari-hari dan kelola hidupmu lebih baik lagi.