Pendidikan Seks untuk Anak, Pentingkah? Membaca judul ini rasanya mungkin agak ngeri-ngeri sedap ya. Pasalnya yang diperbincangkan sebenarnya sudah masuk ranah orang dewasa. Meski begitu bukan berarti anak-anak benar-benar “dibuat” buta karena merasa masalah seks adalah sesuatu yang sangat penting. Apalagi saat ini dunia teknologi yang sudah sangat maju, memudahkan anak untuk mengakses segala sesuatu.
Saya sendiri merasa dibuat terkejut oleh pertanyaan si bungsu yang spontan dan membuat saya gelagapan untuk mencari jawaban yang tepat. Seperti yang pernah saya tuliskan beberapa waktu lalu bahwa anak saya yang bungsu dari 3 bersaudara ini sangatlah ekspresif. Dengan mudah mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Siang itu kami sedang nonton youtubenya keluarga halilintar. Keluarga yang berjumlah 13 orang dengan status suami istri yaitu Pak Halilintar dan Ibu Lenggogeni beserta 11 anaknya. Tiba-tiba si Bungsu bertanya,”Kok bisa sih Mi, anaknya banyak. Buat anak banyak gimana?” Jleb…bener-bener pertanyaan yang tidak siap saya jawab tetapi saya harus menjawabnya dengan cepat. Dan waktu itu saya menjawab,”Nikah dulu baru boleh hamil.” Jawaban yang entah tepat atau tidak itu terpikirkan karena bagi yang etrpikirkan saat itu adalah hamil. Dan secara agama dan adat sosial di Indonesia bahwa hamil harus melalu proses pernikahan terlebih dahulu. Si bungsu yang menurut saya sudah sedikit paham dengan pernikahan dan hamil, saya berharap bisa membuatnya paham dengan jawaban tersebut. Waktu itu jawaban si bungsu,”O…jadi bapaknya bisa bantu gitu ya, Mi. Kalau sudah nikah.” Dan saya hanya bisa mengangguk dan membuat pertanyaannya berhenti sampai disitu.
Baca Juga : Kisah Adik, Si Bungsu yang Ekpresif: Jodoh Adik
Setelah kejadian siang itu saya kemudian merenung dan kenyataan yang saya hadapi adalah bahwa saya belum mengajarkan pada anak tentang pendidikan seks dan dunianya. Dan setelah merenung itu saya merasakan sendiri betapa pentingnya memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini. Dengan edukasi sejak dini, diharapkan anak-anak paham dan tidak salah langkah.
Penyampaian tentang dunia seks itu sendiri saya rasa akan terasa semakin mudah dan insyaAlloh lebih dapat masuk ke hati anak-anak jika kita selaku orangtuanya berusaha menjadi teman atau sahabat, menjadi seseorang yang enak diajak ngobrol sehingga anak-anak akan merasa rileks dan tidak takut saat ingin bertanya. Selain itu, mengenali karakter anak juga sangat penting. Kita akan tahu inderanya lebih peka dengan apa, sehingga penyampaiannya pun akan lebih tepat dan insyaAllah mudah di terima.
Baca Juga : Pendidikan Seks Pada Anak Dalam Perspektif Islam
Untuk berbagai tahapan dalam pendidikan seks pada anak usia dini bisa dibaca diberbagai situs atau jika memang memiliki kesempatan akan lebih baik mendapatkan ilmu dari ahlinya. Mau tidak mau sebagai orang tua kita memang harus mengajarkan kepada anak tentang dunia seks, diharapkan agar anak-anak berjalan sesuai jalur agama dan norma hidup bermasyarakat. (end)
Iya nih mba.. saya juga masih sering kaget dengan pertanyaan semacam itu. Mungkin efek dari kita waktu kecil dulu menganggap pembicaraan tentang seks adalah hal yang super tabu.