Review Novel Resign Karya Almira Bastari. Pertama kali melihat buku ini di bagian buku laris di lapak bukukita.com. saya sudah berjanji untuk menjadikannya bagian dari salah satu koleksi pribadi untuk memenuhi rak buku saya. Dan olala…..saat mulai membaca  di paragraph pertama, tulisan ini telah menyedot perhatian saya. Sehingga saya langsung ingin selesaikan dalam sekali duduk.

Buku ini pertama kali saya baca dalam rentang waktu kurang lebih 3,5 jam – 4 jam. Tentu saja ada interupsi kecil-kecil dari anak-anak atau dari tubuh saya sendiri. Malangnya lagi, buku ini seperti memotret kisah saya dan teman-teman di kantor khususnya team Schneider. Asli banget, hampir 75%- 80% kejadian di novel ini mirip sekali.

Terus selebihnya kemana? Karena novel ini sejatinya novel roman. Jadi di kantor tempat saya kerja justru tak ada sama sekali kisah roman-romannya dengan Si Boss. Ya iyalah, secara boss kami saja sudah menikah dan istrinya duduk di sebelah kubikelnya setiap hari. Juga project kerja yang kita pegang tentu saja bukan bagian dari sebuah perusahaan konsultan tetapi perusahaan yang bergerak dibidang industri manufacture. Namun sepertinya jenis pekerjaannya hampir sama, seorang analis.

Baca Juga :

  1. Resensi Novel Sayat-Sayat Sunyi Karya S.Gegge Mapanggewa
  2. Sabda Luka Novel bagus Karya S.Gegge Mappangewa
  3. Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari

Kesan dari Novel Karya Almira Bastari

Membaca buku ini saya juga kemudian teringat dengan bukunya mbak Titi Sanaria, yang berjudul Dirt on My Boots, konteks ceritanya hampir mirip. Kisah dengan latar kantor dan konflik-konflik yang berurusan dengan bos hingga menyebabkan ingin resign. Hanya saja buku mbak Titi Sanaria bergenre city lite, isinya terasa lebih berani karena kontennya sebagian besar diperuntukkan bagi pembaca berusia 18+ atau lebih baik yang sudah memiliki pasangan sah.

Konten untuk 18+ ini bukan berarti novel Dirt On My Boots menampulkan adegan-adegan seronok atau vulgar, namun hal-hal yang terasa untuk “18+” itu hanya digambarkan secara guyonan sesama teman kantor. Sedang pada novel Resign, saya tidak membaca sedikitpun adegan – adegan yang perlu disensor. Novel Resign bersih untuk ukuran genre Metropop. Hanya sekali menyebutkan sentuhan di bahu yang secara implisit tidak disengaja, atau tatapan mata, tidak lebih dari itu.

Seburuk-buruknya bos , suatu saat ada baiknya juga, walau setitik “– Cungpret yang tetap (Bab Kebikan bos!)

Memang bekerja dengan orang lain dan berstatus sebagai bawahan, kita tidak pernah mengetahui nasib kita akan seperti apa saat pertama kali masuk ke ruangan kerja. Mendapat atasan yang baik dengan gaji standard, atau bos yang “kejam” dengan gaji yang memuaskan. Atau lebih memilukan lagi gaji dibawah standard dengan bos kejam.

Dunia Kerja dan Resign

Meski benar jika kita semua memiliki  sifat baik dan sifat buruk, hanya saja manakah sifat yang lebih banyak kita tonjolkan? Hal-hal yang kita tonjolkan dan nampak di permukaan. Itulah yang akan kita tangkap sebagai manusia dan merekamnya dalam memori. Apakah kita akan termasuk golongan orang baik ataupun orang jahat.

Saya masih ingat sebuah pepatah atau entah ucapan siapa bahwa sebenarnya bos itu digaji untuk memaki-maki atau memarahi kita. Benar nggak sih? Jadi klo ada boss yang bilang begini,”saya nggak pernah menyuruh lembur. Kalau kamu sampai lembur, justru saya yang harus bertanya, dari pagi ngapain aja.” Benar sih itu klo kita kerjanya main-main saja. Tapi klo memang pekerjaanya selalu punya deadline yang ketat, rasanya pengin lempar sepatu nggak sih sama si bos.

Namun benarkah saat kita mendapat bos yang perlakuannya semena-mena terhadap bawahan. Maka kita berharap boss lama segera resign dan berganti bos baru? Terkadang pikiran itu muncul ketika puncak depresi memenuhi kepala. Kita terkadang berpikiran sempit, jarang kita memikirkan bahwa ketika bos itu pergi justru kita akan mendapatkan bos baru yang jauh lebih kejam.

Namun, tentu saja jika kita cermati lagi. Jika pada kenyataanya justru mendapatkan bos yang lebih kejam,  itu suatu pertanda bahwa kita harus memantapkan hati mengambil keputusan yang paling benar yaitu resign.

“Bos juga manusia, tapi manusia yang duitnya lebih banyak ketimbang kaum cungpret.” -Cungpret sinis (Bab Sudah Pasti Barang Tentu}

Review novel Resign karya Almira bastari bikin baper dan lucu sekaligus
Novel resign

Review Novel Resign Karya Almira Bastari

Nah, novel resign ini begitulah, menceritakan konflik yang terjadi antara geng Cungpret (Rara, Carlo, Karen, Andre dan Sandra}. Mereka berada  di bawah bos yang kejam bernama Tigran. Kehidupan kantor yang tidak jauh-jauh dengan adanya skandal, gossip, pencapaian atau justru pelecehan dari atasan atas kinerja bawahannya. Tigran, boss Cungpret, yang mereka harapkan mengundurkan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja. Nah, apakah mereka benar-benar bahagia jika  Tigran kemudian memutuskan untuk resign?

Gaya penulisan Novel ini dengan bahasa ringan tetapi sangat memikat. Dari awal membaca, penulis sudah menonjolkan konflik-konflik yang tidak berkesudahan. Kita akan ikut merasa kesal, sedih, bahkan ketawa, gokil abis.

Novel ini serasa novel roman komedi.  Mbak Almira sangat pandai membangun karakter. Terutama karakter si bos Tigran yang bisa berubah-ubah, terkadang garang, baik hati, polos, garing atau mungkin romantis. Alurnya juga tidak membosankan. Mata secara otomatis akan mengikuti baris demi baris kalimat yang ada di buku hingga ending. Dan setelah sampai pada halaman terakhir, kita akan berkomentar,”wah udah selesai, pengin baca lagi.

Rating untuk Review Novel Resign

Namun, ada satu hal yang sedikit membuat saya serasa ingin menambahkan satu bab untuk menggambarkan bagaimanakah kejamnya si boss baru di bandingkan boss Tigran. Mungkin jika penulis menyisipkan bagian ini menjadi bab tersendiri sebelum bab cooling down akan terasa sempurna banget. Tetapi sejauh ini, setelah review novel resign saya pun sudah cukup puas dengan memberikan rating 4.5/5 untuk novel ini.

Judul               : Resign
Penulis            : Almira Bastari
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Cetakan Keempat, Februari 2018
Halaman         : 288 halaman; 20 cm
ISBN                : 9786020380711, 9786020380728 (Digital)
Genre               : Metropop

Apakah teman-teman penasaran? Buku ini bagus untuk kalian baca, kalian pelajari pola cerita, gaya bahasa sehingga mudah memikat dan menjadi best seller. Dan ingat pesan mbak Almira di akhir kata ucapan terimakasihnya, I hope you will find joy in doing your work. Kalau nggak happy, mungkin bisa resign? Selamat membaca.  {end}