Ternyata dalam dunia kesehatan, tidak hanya hadir Ikatan Dokter Indonesia atau juga Ikatan Bidan Indonesia. Tetapi dari bidang farmasi juga memiliki organisasi tersendiri yaitu Persatuan Ahli Farmasi atau yang disingkat PAFI. Kali ini saya akan menceritakan kegiatan yang dilaksanakan oleh PAFI kota Blitar dalam membantu memberikan pengetahuan tentang penggunaan obat yang benar.

Sebelum kita membahas kegiatan penting mereka, yuk kita ketahui dulu apa dan bagaimana PAFI itu. PAFI merupakan Persatuan Ahli Farmasi yang telah berdiri selama 78 tahun. Hingga kini PAFI telah terbentuk disetiap kota untuk memaksimalkan peran dan manfaat mereka di tengah masyarakat. Seperti saat ini PAFI kota Blitar mengambil peran ditengah masyarakat dengan memberikan pencerahan tentang pentingnya pengunaan obat yang benar.

Pentingnya Pengunaan Obat yang Benar Sesuai Dosis Anjuran

Sadar jika masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi obat sesuai dengan dosis juga anjuran dokter. Maka kali ini PAFI Kota Blitar kembali memberikan sosialisi pentingnya pengguaan obat yang tepat. Terlebih jika mereka mendapatkan obat-obat tersebut dari dokter. Tidak jarang memang masyarakat memang mengambil langkah cepat dengan menkonsumsi obat-obat yang dijual bebas. Ada beberapa kasus yang harus masyarakat ketahui jika risiko mengkonsumsi obat bebas justru akan menyebabkan tubuh mereka kebal terhadap obat. Bahkan obat-obat yang mereka dapatkan dari resep dokter jika mereka tidak mengkonsusmi sesuai anjuran.

Pafi kota Blitar dalam sosialisanya juga mengingatkan bahwa biasanya pasien mendapatkan penjelasan secara rinci cara penggunaan masing-masing obat yang sudah diresepkan dokter. Dengan menaati aturan penggunaan obat, maka obat akan bekerja maksimal di dalam tubuh, sehingga tubuh kembali sehat dengan cepat dan tidak mudah kambuh.

PAFI kota Blitar juga menjelaskan beberapa hal yang harus pasien ketahui sebelum menggunakan obat, antara lain:

Mengapa penggunaan obat harus sesuai dosis anjuran?

1. Mengetahui Dampak Penggunaan Obat

Out of dosis bisa berarti jika pasien menggunakan obat tidak sesuai dengan dosis, baik itu over atau kurang. Misalkan pasien berfikiran jika ia bisa cepat sembuh dengan mengkonsumsi obat lebih banyak dari ukurannya. Misalkan nih, harusnya mengkonsumsi obat hanya 1 tablet untuk seusianya, tetapi karena ia ingin cepat sembuh, maka mengkonsumsi 2 atau 3 tablet. Hal ini sangat berbahaya sekali, sebab mungkin organ tubuh lainnya akan bekerja lebih berat seperti jantung dan ginjal yang akan menyebabkan gagal ginjal dan gagal jantung.

Dengan penuh semangat PAFI kota Blitar juga mengingatkan kepada masyarakat Blitar bahwa biasanya dari apoteker memberi penjelasan bahwa salah satu obat harus habis dan sesuai takaran. Namun, terkadang pasien merasa sudah sehat dan tidak perlu menghabiskan obat tersebut. Hal ini justru akan menyebabkan bakteri ataupun kuman di dalam tubuh kita akan kebal dengan obat.

2. Memperhatikan Riwayat Alergi dan Kondisi Tubuh

Biasanya dokter akan menanyakan kepada pasien apakah memiliki riwayat alergi. Sebab dokter akan memberikan resep obat yang tidak menyebabkan alergi. Tetapi jika pasien lalai ataupun tidak peduli dengan riwayat alergi ini maka justu akan mendapatkan masalahbaru.

Selain alergi pasien juga harus memperhatikan kondisi-kondisi tubuh lainnya, seperti ibu hamil dan menyusui. Karena banyak obat yang tidakdianjurkan untuk pertumbuhan dan kesehatan bayi. Jadi terutama untuk penderita alergi, ibu hamil dan juga menyusui alangkah lebih baiknya menemui dokter untuk berkonsultasi daripada membeli obat obat yang dijual bebas.

3. Mengetahui Fungsi atau Manfaat Obat yang Diminumnya

Saat mengambil obat di depot farmasi, biasanya apoteker menjelaskan nama obat, fungsinya dan juga dosisnya atau anjuran menkonsumsinya. Kita harus mendengarkannya dengan baik, sehingga nanti menggunakan obatnya menjadi tepat. Jika tidak maka tubuh kita akan menjadi kebal terhadap obat yang berarti kita akn lebih susah mengobati penyakit tersebut. Dan bahkan tidak tertutup jika akan muncul penyakit baru alam tubuh kita.

Kegiatan PAFI Kota Blitar
kegiatan PAFIKotaBlitar dalam sosialisasi pengunaan obat yang benar
Sumber IG @pafikotablitar
PAFI Kota Blitar

Peran PAFI Kota Blitar dalam Kesehatan Masayarakat

Langkah PAFI Kota Blitar dalam sosialisasi penggunaan obat di tengah masyarakat kota Blitar sangatlah tepat. Hal ini mungkin bagi masyarakat terlihat sepele tetapi sebenarnya mereka harus paham bahwa justru dampak penggunaan obat yang tidak tepat akan menjadi racun bagi tubuh. Hal ini selaras dengan salah satu tujuan PAFI yaitu menciptakan derajat kesehatan yang merata dan optimal bagi masayarakat Inonesia.

Dengan keberadaan PAFI, terutama PAFI kota Blitar diharapkan memberikan pengetahuan yang menyeluruh ke masyarakat. Tetntunya semua mengharapkan PAFI seagai orang-orang yang paham tentang dunia obat-obatan, pengenalan penggunaan obat yang tepat ini harus mencapai daerah pelosok, tidak hanya masayarakat kota. Sehingga risiko yang pengunaan obat yang tepat segera masayarakat pahami dan tidak menyebabkan dampak yang lebih fatal bagi kesehatan tubuh.

Dampak Penggunaan Obat Tidak Sesuai Dosis Anjuran

PAFI kota Blitar paham bahwa biasanya masayarakat agak menganggap remeh dengan penggunaan obat ini karena mereka belum mengalami dampaknya. Maka dalam kesempatan sosialisai ini mereka juga memberikan contoh-contoh efek samping dari pengunaan obat yang tidak tepat, antara lain:

  • Jantung, Pengunaan obat yan overdosis akan menyebabkan penyakit jantung. Hal ini sangat membahayakan nyawa pasien, sebab jika penyakit ini berakibat pada kematian.
  • Ginjal, ginjal akan bekerja keras mengolah obat-obat yang dikonsumsi secara berlebihan. Jika telah mengalami gagal ginjal, maka harus cuci darah rutin dan akibat paling fatal adalah kematian
  • Liver atau penyakit hati, biasanya penyakit ini disebabkan karena penggunaan obat yang terlalu lama dan dosisnya tidak tepat maka akan menyebabkan lemahya fungsi hati. Obat yang biasanya kita minum tanpa anjuran dokter adaah obat peredaflu, demam atau nyeri yang mudah kita dapatkan di warun terdekat.
  • Cacat, ini bisa terjadi pada ibu hamil yang tidak memperhatikan saat mengkonsumsi obat diwaktu hamil. Obat yang masuk menjadi saripati makanan, bisa mengakibatkan hal tidak baik bagi bayi yang ia kandung jika penggunaanya tidak tepat.

Kesimpulan Peran PAFI Kota Blitar dalam Pengunaan Obat yang Benar

Salah satu ilmu yang menjadi amal jariyah adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesamanya. Seperti kegiatan PAFI Kota Blitar yang memberikan ilmunya tentang penggunaan obat yag tepat, sangatlah besar manfaatnya bagi masing-masing individu masyarakat Blitar. Dengan adanya sosialisasi ini semua lapisan masyarakat berharap bahwa masayarakat kota Blitar akan semakin menerapkan pola hidup sehat, dengan tidka mengkonsumsi obat secara sembarangan.

Jika masyarakat Blitar memerlukan ilmu tentang dunia farmasi ataupun tentang ilmu kesehatan lainnya, bisa langsung mengubungi PAFI kota Blitar lewat websitenya https://pafikotablitar.org/. Dengan mengajak PAFI Kota Blitar untuk terus lebih banyak berkiprah di tengah masyarakat, maka tidak hanya tentang penggunaan obat yang tepat saja yang mereka pahami. Semoga dengan adanya kiprah PAFI ini, masyarakat semakin sadar akan manfaat dengan kesehatan mereka sendiri. Mari kita tunggu sosialisai PAFI Kota Blitar berikutnya!