Syaipul Bahri S.Pd, Seni untuk Membangun Negeri dari Kepri. Tugas seorang guru sebagai seorang pendidik, tidak hanya cukup sekedar memberikan materi pelajaran sesuai buku ajar saja. Tetapi ada tugas lain yaitu mentransfer ilmu, sehingga anak murid paham dengan materi yang mereka terima. Tugas berat lainya bagi seorang pendidik, adalah membangun karakter anak, sehingga anak tetap memiliki perilaku dan adab yang baik. Meski tugas ini juga merupakan kewajiban orang tua mendidik anak di rumah.

Dalam proses mentransfer ilmu, seorang pendidik harus jeli untuk mengetahui metode yang tepat dalam mentransfer ilmunya, karena tidak semua anak memiliki kecerdasan yang sama. Pendidik harus bisa menemukan cara agar anak-anak nyaman dan menyukai cara belajar ini. Karena ketika anak didik sudah merasa senang dan nyaman, maka pelajaran sesulit apapun otaknya akan mudah menyerap ilmu yang masuk.

Salah satu sosok inspiratif adalah Bapak Syaipul Bahri, S.Pd yang memilik ide untuk mengenalkan dunia pendidikan dengan seni kreasi pantomim, selain itu beliau juga membangun kampung halamannya lewat seni musik. Bagaimana perjuangan beliau yang berjuang mengenalkan kreasi seni bahkan di awal perjalanannya sudah dianggap sebelah mata ini? Yuk, kita ikuti perjalanan perjuangan beliau ini!

Mengenal Sosok Syaipul Bahri S.Pd

Lelaki yang lahir pada 31 Juli 1991 ini merupakan guru PNS di SDN Bandul di Kepulauan Meranti, Riau. Beliau sendiri lahir di Kundur, lebih tepatnya di perkampungan Jawa di Tanjungsari Poyo, Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Perjalanan panjang menjadi ASN di dunia pendidikan, di awali ketika beliau menjadi guru honorer selepas SMA. Meskipun terlahir dari keluarga yang kurang beruntung, beliau tetap semangat menuntut ilmu. Di antara keterbatasan waktu dan biaya, beliau tetap melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Terbuka. Bahkan saat ini beliau sedang melanjutkan pendidikan S2nya di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Riau.

Sosok Syaipul Bahri guru SDN bandul penerima SIA Astra
credit:bertuahpos.com

Awal mula bertemu Astra, saat beliau sedang mencari informasi tentang beasiswa dan beliau menemukan pamflet tentang Anugerah Pewarta Astra ini. Lalu beliau iseng mendaftar, dan ternyata tidak lama kemudian pihak Astra mengapresiasi beliau dan lalu mereka melakukan wawancara. Dan juga salah satu syarat mengikuti SATU Indonesia Awards dari Astra adalah harus mengumpulkan karya apapun yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Beliau lalu mengumpulkan berkasnya dan tanpa di duga kerja keras beliau lewat seni pantomim untuk dunia pendidikan dan upaya menyelamatkan generasi milenial lewat musik perkusi mendapatkan apresiasi.

Ya, mengenalkan seni kreasi pantomim dalam dunia pendidikan membawa beliau menerima anugerah pewarta ASTRA pada tahun 2018, dan pada tahun 2021 kembali mendapatkan anugerah SATU Indonesia Award dengan tema Penyelamat Generasi Milenial lewat Musik Rongsokan.

Yuk ikuti perjalanan beliau, hingga layak menerima Anugerah SATU Indonesia Awards dari Astra ini!

Mengenalkan Dunia Pendidikan Lewat Seni Pantomim

Semuanya berawal dari tugas sekolah untuk mengikuti kegiatan FLS2N yang mendapatkan tema seni pantomim di tempat beliau mengajar. Meski saat itu beliau belum begitu mahir dengan seni yang satu ini, tetapi merupakan tantangan tersendiri bagi beliau untuk bisa menaklukannya. Kemudian beliau belajar otodidak dan ternyata kerja keras beliau itu tidak sia-sia.

SDN 005 Kundur Juara 1 FLS2N untuk Pantomim
credits:kundurnews.com

Beberapa kali beliau mengantarkan SDN 005 mendapat juara 1 tingkat kabupaten dan juga 2 tingkat propinsi pada tahun 2015. Hal tersebut semakin memotivasi beliau semakin kemudian beliau membentuk Rumah Pantomim Kundur. Anggota dari rumah pantomim kundur ini adalah kebanyakan dari anak-anak tak mampu dan juga anak yatim.

Bagi Syaipul, mendapatkan juara 2 di tingkat provinsi yang berarti tidak bisa melaju ke tingkat nasional adalah sebuah kegagalan. Untuk itu dia terus meningkatkan skillnya seperti browsing di yutube, bertanya kepada teman-teman yang ahli bahkan justru langsung ke ahlinya pantomim, Mas Septian Dwi Cahyo.

Setelah persiapan 1 tahun lamanya, akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, secara beurutan mulai dari tingkat kabupaten, propinsi dan nasional mereka meraih juara 1.

FLS2N tingkat SD tahun 2016 di Manado dan tahun 2017di Surabaya
Acara FLS2N tingkat SD tahun 2016 & 2017

Bagi pak Syaipul mengapa seni ini sangat berkolerasi dengan dunia pedidikan, karena dalam seni ini kita memerlukan konsetrasi tinggi, latihan yang kontinyu dan juga mampu berkreasi untuk menampilkan pesan dalam setiap gerakan.

Wah, memang ya segala hal yang dilakukan sungguh-sungguh tidak akan sia-sia, selalu berbuah manis. Tetapi masih ada lagi upaya beliau dalam menyelelamatkan generasi milenial lewat musik yang menggunakan barang rongsokan lho. Upaya beliau ini juga mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra.

Menyelamatkan Generasi Milenial dengan Musik

Bapak Syaipul Bahri begitu risau dengan anak muda di kampungnya yang lebih suka balap liar. Seolah semesta berpihak dan mendengar rintihan hatinya, jalan untuk sedikit mengubah kebiasaan anak-anak muda ini sepertinya Tuhan buka. Ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang seusai mengajar, ketua RW setempat menemui beliau dan memaparkan keinginannya untuk mengajak anak-anak di kampungnya aktif belajar musik di sanggar pantomim.

kegiatan POYO harmony bermain msik Perkusi
credits:Riau1.com

Tidak mudah mengajak anak muda di sana bertukar haluan mengisi hari-harinya dengan belajar musik. Apalagi saat itu Pak Syaipul sendiri belum begitu menguasai musik, meskipun beliau bisa memainkan saron, gitar dan biola. Tetapi beliau ingin membentuk sebuah grup musik yang membutuhkan kerjasama antar anggotanya dan menghasilkan melodi indah. Akhirnya ide musik perkusi lah jenis musik yang cocok untuk grup musik mereka.

Kemudian beliau bisa mengumpulkan 15 orang anak muda yang mau bergabung belajar musik ini. Lalu grup ini kemudian mereka beri nama Poyo Harmony.

Baca Juga : KBA (Kampung Berseri Astra) Tanjung Piayu Batam

Mengumpulkan Barang Bekas sebagai Alat Musik

Karena keterbatasan alat musik yang mereka miliki dan tak ingin berdiam diri dari keterbatasan yang ada, maka Bapak Syaipul berinisiatif mengumpulkan barang-barang bekas seperti ember bekas, drum bekas, besi bekas, dan juga galon bekas. Untuk lebih menyempurnakan nada dan irama Syaipul mengiringi musik tersebut dengan biola. Mereka melakukan latihan ini penuh semangat setiap malamnya.

Namun perjuangan mereka tidak sia-sia. Apresiasi besar dari berbagai instansi mulai berdatangan. Kegigihan mereka itu membawa anak muda di kampungnya ini menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat, dan kini terlihat bahwa balapan liar sudah hilang dari kampungnya. Sejak saat itu mulai berdatanglah berbagai undangan besar untuk mengisi berbagai event, meski hanya alat musik yang mereka pakai adalah barang bekas.

Salah Stu penampilan Musik Pekusi pimpinan Syaipul Bahri S.Pd
credits:Halloriau.com

Apresiasi Besar untuk Seni Musik Lewat Barang Rongsokan

Perjalanan membentuk komunitas Poyo Harmony dan bisa menghasilkan musik perkusi yang bagus kemudian membawa mereka diundang ke berbagai acara besar antara lain:

  1. Acara sumpah Pemuda yang digelar oleh KNPI pada tahun 2015
  2. Acara MTQ pada tahun 2015 di Karimun
  3. Acara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Lanal Karimun pada 2016. Momen ini membawa mereka hingga bisa bekerja sama denga LANAL Karimun, dan mereka selalu rutin melakukan pertunjukan setiap ada acara besar.
  4. Aktif tampil di acara TNI Angkatan Darat dan Polri Karimun

Atas keberhasilan tim musik perkusi mereka ini, kini sudah lebih dari 50 orang bergabung di komunitas POYO Harmony, meskipun saat ini Pak Syaipul tidak bisa langsung melihat kegiatan karena harus bertugas menjadi guru di Meranti.

credit:bertuahpos.com

Penutup : Kita Pun Bisa Menjadi Seseorang yang Bermanfaat Seperti Syaipul Bahri S.Pd

Tidak banyak anak muda zaman sekarang yang peduli dengan lingkungannya, tetapi guru muda ini patut dijadikan salah satu contoh figur dalam membangun desa. Dalam salah satu wawancara dengan awak media, bahwa semua yang beliau lakukan ini memang tujuannya murni ingin membangun desanya dan mengajak anak muda berkegiatan yang lebih positif.

Guru dari kepri penerima SATU Indonesia Award, Syaipul Bahri S.Pd
Syaipul Bahri S.Pd di Antara Rekan Kerja

Mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards hanyalah salah satu penghargaan yang memang pantas beliau dapatkan atas perjuangan beliau. Namun, yang lebih peting adalah bagaimana kita mencontoh semangat beliau dalam memajukan desanya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Maka sudahkah keberadaan kita ini telah bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita? Bukankah ada hadist yang berbunyi,”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia (HR Ahmad).

Bukan tidak mungkin kita pun bisa bermanfaat seperti beliau, tidak harus sebuah gebrakan besar dan lalu ingin mendapatkan berbagai penghargaan. Lakukan dari hal yang kecil, hal yang kita suka, niscaya jika dilakukan secara konsisten akan membuahkan hasil. Dan kitapun bisa menjadi seperti Bapak Syaipul Bahri S.Pd yang bisa bermanfaat bagi lingkungannya.