Walaupun sudah banyak metode modern, banyak perusahaan yang masih dilema kemudian pada akhirnya menyerahkan proses rekrutmen pada jasa executive search firm atau pun recruitment agency.
Meskipun keduanya bergerak di bidang yang sama yaitu mencari talenta terbaik untuk perusahaan. Namun pendekatan, target kandidat, dan strategi yang mereka gunakan memiliki perbedaan signifikan yang perlu dipahami dengan baik.
Daftar Isi
Memahami Konsep Dasar Kedua Layanan: Executive Search Firm dan Recruitment Agency
Executive search firm merupakan perusahaan yang menyediakan jasa dengan spesialis perekrutan talenta perusahaan untuk posisi strategis / C-level/ dan kepemimpinan tingkat atas. Mereka bekerja dengan pendekatan yang sangat selektif dan personal, menargetkan langsung individu-individu yang memiliki rekam jejak gemilang di bidangnya.
Sebaliknya, recruitment agency memiliki cakupan yang lebih luas, menangani berbagai level posisi dari entry-level hingga manajer menengah dengan volume yang lebih besar. Mereka fokus pada pencarian kandidat yang aktif mencari pekerjaan dengan cepat melalui iklan lowongan kerja online.
Perbedaan fundamental ini membuat kedua layanan memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan perekrutan yang berbeda pula.
1. Target Kandidat yang Berbeda
Salah satu perbedaan paling mencolok terletak pada jenis kandidat yang menjadi target utama. Executive search firm secara khusus memburu kandidat pasif, profesional berkaliber tinggi yang tidak sedang aktif mencari pekerjaan namun memiliki kualifikasi luar biasa. Mereka adalah para eksekutif, direktur, atau C-level yang sudah mapan di posisinya saat ini.
Di sisi lain, recruitment agency cenderung bekerja dengan kandidat aktif yang memang sedang mencari peluang karier baru. Mereka memanfaatkan database kandidat yang sudah tersedia dan dan memasang iklan lowongan kerja di LinkedIn, Indeed, Kalibrr, situs web mereka, dan lain-lain. Pendekatan ini memungkinkan recruitment agency untuk memproses volume kandidat aktif dalam waktu yang relatif singkat.
2. Metodologi Pencarian yang Kontras
Dalam hal metodologi, firma eksekutif ini menerapkan pendekatan proaktif yang sangat intensif. Mereka melakukan riset mendalam, menganalisis industri, dan secara personal mendekati kandidat potensial melalui jaringan profesional yang telah dibangun bertahun-tahun. Proses ini memerlukan waktu yang lebih lama namun menghasilkan kandidat dengan kualitas yang sangat tinggi.
Sementara itu, recruitment agency menggunakan pendekatan yang lebih reaktif dan sistematis. Mereka memasang iklan lowongan, melakukan screening CV, dan memproses aplikasi yang masuk secara bertahap. Metode ini lebih efisien untuk posisi-posisi yang membutuhkan pengisian cepat atau untuk rekrutmen dalam jumlah besar.

3. Tingkat Kerahasiaan dan Eksklusivitas
Baik executive firm ataupun recruitment agency, keduanya memiliki aspek yang sangat berbeda. Firma sejenis ini sering menangani rekrutmen yang bersifat sangat rahasia, seperti penggantian CEO, restrukturisasi organisasi, atau ekspansi strategis. Mereka memahami pentingnya menjaga kerahasiaan baik untuk perusahaan klien maupun kandidat.
Recruitment agency umumnya bekerja dengan proses yang lebih terbuka, mempublikasikan lowongan kerja dan mengundang aplikasi secara luas. Pendekatan ini cocok untuk posisi-posisi yang tidak memerlukan tingkat kerahasiaan tinggi.
Durasi dan Intensitas Proses Perekrutan yang Dilakukan
1. Waktu Penyelesaian Proyek
Executive search ini biasanya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk menyelesaikan satu proyek rekrutmen. Biasanya berkisar 2-4 bulan. Hal ini disebabkan oleh proses penelitian yang mendalam, pendekatan personal kepada kandidat pasif, dan serangkaian evaluasi komprehensif yang dilakukan.
Sementara itu, untuk recruitment agency waktu perekrutan lebih pendek. Mungkin hanya sekitar 1-2 bulan. Hal ini karena mereka fokus pada kandidat tingkat junior yang sedang aktif mencari pekerjaan baru.
2. Struktur Biaya yang Berbeda
Dari segi investasi, executive firm ini umumnya menerapkan tarif yang lebih tinggi mengingat tingkat spesialisasi dan intensitas layanan yang diberikan. Mereka biasanya menggunakan sistem retainer fee yang dibayar bertahap selama proses berlangsung.
Namun, ada satu executive search firm di Jakarta yang menonjol berbeda, yaitu ProCapita Headhunter Indonesia – mereka bekerja dengan model pembayaran berbasis keberhasilan, artinya Anda hanya membayar setelah proses perekrutan selesai.
Dari segi tarif, recruitment agency menawarkan skema pembayaran yang lebih beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi klien, termasuk opsi pembayaran berdasarkan hasil rekrutmen maupun model campuran yang mengombinasikan biaya di muka dengan komisi kesuksesan.

Rekomendasi Penyedia Layanan Recruitment Agency Untuk Rekrutmen Junior atau Menengah
Jika perusahaan Anda sedang mencari kandidat pencari kerja aktif untuk posisi junior atau tingkat menengah, berikut panduan ahli lengkap mengenai 10 recruitment agency teratas di Indonesia:
Top 10 Recruitment Agency di Indonesia [Panduan Lengkap]
Menentukan Pilihan Jasa Perekrutan yang Tepat
Keputusan menggunakan executive search firmatau recruitment agency sebaiknya didasarkan pada beberapa faktor seperti, tingkat strategis posisi yang akan diisi, urgensi waktu, budget yang tersedia, dan tingkat kerahasiaan yang diperlukan.
Untuk berbagai organisasi yang ingin mengisi posisi C-level atau jabatan kepemimpinan dengan kriteria expertise yang sangat rinci dan eksklusif, executive search firmseperti ProCapita Headhunter Indonesia, Korn Ferry Indonesia atau Egon Zehnder Indonesia adalah jawaban yang paling tepat.
Namun untuk kebutuhan rekrutmen volume besar atau posisi junior atau menengah, recruitment agency dapat memberikan efisiensi yang lebih baik.
Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan kedua layanan ini akan membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat dalam strategi perekrutan mereka, sehingga dapat memperoleh talenta terbaik yang sesuai dengan visi dan misi organisasi.
Tinggalkan Balasan