Novel 19+ Karya Boim Lebon. Siapa yang tidak kenal dengan Boim Lebon? Boim Lebon adalah seorang penulis komedi, bahasa tulisannya selalu ringan, mudah dicerna dan yang paling penting pesan yang ingin disampaikan dalam setiap tulisannya itu ngena banget tetapi tidak ada kesan menggurui.
Buku 19+ saya temukan tidak sengajan di Ipusnas. Kalau membaca judulnya, wah kita pasti berpikiran sedikit aneh ya? Usia 19+ memang usia yang paling mengasyikkan karena biasanya pada usia tersebut kita sedang semangat-semangatnya mengejar cita-cita, bermimpi yang indah tentang pasangan hidup atau pernikahan.
Begitu juga dalam novel 19+ ini, baim dengan bahasa tutur yang ringan, bahasa yang bagi saya seolah-olah terasa jika Baim sedang bercerita di depan saya secara langsung. Komedi yang disispkan dalam setiap cerita juga terasa pas, tidak lebay dan manusiawi.
Baca Juga :
- Review Novel Serendipity Karya Merry Maeta Sari
- Review Novel Cintaku Itu Kamu Halalku
- Dear Nathan antara Film Vs Novel!
Review Novel 19+ Boim Lebon
Di novel 19+ ini sendiri menceritakan seorang gadis bernama Fida, mahasiswa Fakultas Komunikasi di universitas Batavia. Usianya 19 tahun. Ia adalah seorang gadis cantik yang tidak malu untuk menjadi pedagang roti, roti istiqomah. Tak jarang karena kecantikannya dan ia sering berada di jalanan, banyak lelaki yang tertarik untuk mengenalnya, bahkan pada suatu hari seorang cowok yang turun dari mini cooper memborong kuenya dan mengajaknya berpacaran. Fida yang mempunyai tekad untuk menikah tanpa pacaran, tentu saja menolak mentah-mentah ajakan cowok iseng tersebut.
Alasan Fida menitipkan Roti istiqomah di warung-warung yang ia lewati sepanjang perjalanan ke kampus Batavia adalah tentu saja untuk membantu keuangan bapaknya yang hanya seorang pensiunan PNS. Ibu Fida sendiri sudah meninggal saat ia masih kecil.
Keinginan Fida untuk menikah di usia 19 tahun tentu saja diamini oleh ayahnya yang juga membantu mencarikan jodoh terbaik untuk Fida. Hingga pada suatu hari karena sebuah kecelakaan, Fida harus menolong seorang nenek yang akan pergi ke rumah cucunya. Hal itu mengantarkan Fida harus bertemu dengan Sairaji yang kemudian menjadi teman baiknya.
Fida merasa kalau mereka saling menyukai hingga akhirnya Fida mengetahui kebenarannya. Apakah itu? Apakah Fida akhirnya menikah di usia 19 tahun dengan Sairaji? Ataukah Fida bisa membuat impiannya itu menjadi kenyataan?
Kesan Setelah membaca Novel Boim Lebon
Novel ini penulis ceritakan dari sudut pandang orang ke tiga. Ada rasa nano-nano saat membacanya. Ketawa, sedih, gemes.
Namun membaca novel yang tidak terlalu tebal ini saya bisa menangkap pesan yang ingin Boim Lebon salah satunya adalah mengajari kita untuk tidak gengsi, karena itu adalah pekerjaan halal. Mengajari para lajang untuk tidak berpacaran, menjalin silaturahim, memakmurkan masjid, mengaji, mencari ilmu dan masih ada banyak amanah lagi yang bisa kita ambil dari novel ini.
Dan bagusnya novel ini tersaji dengan bahasa yang santai. Novel ini semacam kritik sosial yang ingin disampaikan Boim lewat kata-kata.
Judul Novel : 19+
Penulis : Boim Lebon
Penerbit : Pastel Books
Cetakan : Pertama, June 2015
Genre : Roman komedi
ISBN : 978-602-7870-98-7
Point 4/5 saya sematkan untuk novel ini. Bagi yang penasaran ingin tahu akhir kisa Fida boleh cari di Ipusnas. Selamat membaca.
Tinggalkan Balasan