Kredit tanpa agunan merupakan kredit yang praktis dan menjadi pilihan banyak orang. Kredit ini memiliki beragam kemudahan dan dapat digunakan untuk banyak keperluan. Namun, terkadang ada pihak yang memanfaatkan ketertarikan masyarakat terhadap produk KTA.

Berbagai modus penipuan dilayangkan dan merugikan banyak pihak. Apalagi, pelaku kian kreatif dalam menyamar dan memperoleh kepercayaan targetnya. Untuk itu, kamu perlu berhati-hati ketika menemukan beberapa hal berikut ini! Jangan sampai terjerumus dengan tipu muslihatnya.

7 Modus Penipuan Kredit tanpa Agunan yang Perlu Diwaspadai

Berbagai modus penipuan dari oknum jahat terkadang tidak kita sadari. Bahkan, banyak orang yang terjerumus dan menyadarinya ketika telah mengalami kerugian. Biasanya, pelaku menawarkan syarat yang sangat mudah untuk mengajukan kredit.

Penipuan ini dapat dilakukan dalam berbagai media, khususnya gadget yang kamu miliki. Untuk itu, mari simak beberapa modus penipuan berikut agar semakin waspada.

1.Tawaran Pinjaman Berupa SMS

Penipuan lewat SMS memang kerap terjadi dan bukanlah hal baru. Modus ini kerap dilakukan karena mudah dan murah. Walaupun begitu, ada saja orang yang percaya dan menjadi korban. Isi dari SMS biasanya berupa ajakan untuk mengajukan pinjaman.

Jika kamu jeli, sebenarnya modus ini sangat terlihat kebohongannya. Bagaimana dana yang besar dapat dimiliki lewat sebuah SMS singkat? Jadi, janganlah tergiur dengan jumlah dana dan syarat yang mudah.

Jika kamu mendapatkan pesan tersebut, lebih baik abaikan ataupun menghapusnya. Pelaku tentu selalu bersemangat untuk mengirimkannya. Jadi, pilihan berada di tangan kita untuk menyikapinya dengan bijak.

2. Penipuan Telepon

Seperti SMS, penipuan lewat telepon juga marak terjadi. Penipuan lewat telepon diawali dari panggilan yang akan menanyakan beberapa hal pada kita. Contohnya data diri dan latar belakang. Jika korban adalah orangtua yang tidak mengetahui modus penipuan, maka besar kemungkinan untuk menjadi korban.

Oleh karena itu, penting juga memberikan edukasi kepada setiap anggota keluarga. Jika penawaran pihak bank tampak tidak terpercaya, kamu bisa segera mengabaikannya.

3. Penipuan sebagai Telemarketing KTA

Selain dua hal di atas, pelaku juga kerap mengaku sebagai telemarketing suatu bank untuk menawarkan produk KTA. Biasanya, mereka memulai percakapan dengan kalimat yang menarik dan terkesan terpercaya.

Jika orang awam meladeni modus ini, penipu akan meminta sejumlah data pribadi yang seharusnya tidak boleh disebarluaskan. Dikutip dari kompas.com, data yang mereka minta antara lain PIN ATM hingga detail informasi lainnya. Penyamaran sebagai petugas resmi bank ini memudahkan mereka untuk melancarkan aksinya.

Perlu diperhatikan, pelaku juga bisa menggunakan nomor yang mirip dengan bank tertentu. Namun, telemarketing bank tidak akan meminta data pribadi nasabah, terlebih lewat panggilan. Jadi, jangan mudah percaya dengan kata-kata yang mereka layangkan.

4. Pesan Berantai

Penipuan dengan pesan berantai biasanya dikirim via Whatsapp. Pesan ini dikirim dengan broadcast dan biasanya diawali dengan kalimat “butuh dana darurat?”, “Ingin mengajukan pinjaman dengan mudah?” dan masih banyak lagi.

Pesan broadcast tersebut akan mencantumkan nomor telepon ataupun link. Hal ini merupakan bentuk penipuan. Sebaiknya, kamu langsung menghapus atau memblokir nomor pengirim.

penipuan mengatas namakan bank kredit tanpa agunan

5. Penipuan lewat E-mail

Surat elektronik atau e-mail juga bisa menjadi media penipuan oknum-oknum yang merugikan. Biasanya, e-mail ini berupa tawaran dan promosi untuk mengajukan kredit tanpa agunan. Parahnya lagi, kamu bisa diarahkan untuk mengakses link yang tertera.

Link tersebut akan membawamu ke situs tertentu dan berpotensi mencuri data secara langsung. Modus dengan link ini juga disebut phising, dimana pelaku memiliki data untuk mengakses rekening, dompet digital hingga credit card.

Jadi, jangan terdorong untuk mengklik suatu link yang tidak jelas sumbernya. Jika penipu menyebutkan bank tertentu, kamu dapat mengkonfirmasinya langsung pada pihak yang bersangkutan. Jadi, cermati setiap informasi yang masuk ke dalam e-mail.

6. Tagihan Palsu

Selain membujuk kita untuk mengajukan pinjaman, terdapat juga tagihan palsu yang dibebankan tiba-tiba. Metode ini dilakukan dengan menelpon korban menggunakan nama perusahaan atau bank resmi.

Tagihan palsu ini juga bisa dikirim melalui Whatsapp. Jika kamu merasa tidak memiliki pinjaman, maka jangan termakan pesan tersebut dan mengirimkan sejumlah dana pada rekening tertentu.

7. Menyamar sebagai Kreditur

Berbeda dengan modus sebelumnya, pelaku penipuan juga bisa mendatangi kita dengan mengaku sebagai kreditur suatu bank. Pelaku juga akan mengatakan bahwa pihak bank sedang mencari debitur untuk memenuhi penyaluran KTA.

Jika hal ini terjadi, kamu harus lebih waspada dan mencermati setiap hal yang dikatakan pelaku. Apalagi jika tidak terdapat tanda pengenal dari bank resmi. Jika kamu tergiur dan mengajukan KTA, maka dana pencairan akan masuk rekening pelaku.

Bagaimana? Merugikan bukan? Banyak orang yang tergiur karena pelaku sering kali menggunakan kalimat rayuan yang membuat korban percaya. 

Untuk menghindarinya, sebaiknya tidak memberikan data-data yang penting, waspada dengan orang asing dan menolak penawarannya dengan halus tetapi tegas. Pengajuan kredit memang harus dilakukan pada bank yang terpercaya. 

Itulah tujuh modus penipuan yang menawarkan KTA. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan sikap yang bijak dalam menerima setiap informasi yang masuk. Apakah kamu pernah menerima modus penipuan di atas? 

Kredit digibank KTA ini memiliki banyak keunggulan dan tentunya memiliki syarat yang praktis. Bersama digibank KTA, kamu akan mendapatkan kredit yang aman dan terjamin. Pengajuan memerlukan syarat e-KTP tanpa berkas-berkas fisik. 

Ajukan kredit tanpa agunan digibank KTA sekarang. Informasi selengkapnya dapat kamu akses di sini. Bersama digibank KTA, kredit terpercaya dan terbebas dari modus penipuan.