5 Adab Bertamu yang Harus Diajarkan pada Anak – Beberapa hari yang lalu saya membaca tentang curhatan seorang ibu tentang kelakuan tetangganya di sebuah grup kepenulisan
Ceritanya tetangga ibu itu bersama anaknya yang masih balita main ke rumah. Eh lha kok, anaknya main gitu aja masuk ke kamar pribadinya. Mengacak-acak barang yang ada di sana. Bahkan serum seharga 200 ribupun turut menjadi korban, alias tumpah tak bersisa. Padahal serum itu baru. Belum lagi ternyata balitanya tersebut ngompol sembarangan. Semakin tak ikhlaslah ibu itu mendapati tetangga yang kurang paham dengan tata krama, yang inginnya dipahami tapi tidak memahami orang lain.
Saya rasa banyak ibu-ibu yang memiliki pengalamana sama. Saya pribadi pernah. Waktu itu kebetulan anak saya belum genap 2 tahun. Rumah kontrakan saya kebetulan luas plus belum memiliki perabot untuk memenuhi rumah. Sedangkan rumah tentangga tentangga sebelah dan depan rumah, ukurannya lebih kecil dan sudah dipenuhi dengan perangkat rumah tangga. Hal itu membuat mereka suka sekali mengincar rumah saya sebagai tempat nongkrong.
Sekali pernah saya buka pintu, dan langsunglah anak-anak itu bermain sesuka hatinya. Main di dalam kamar karena kebetulan pintu kamar sedang rusak. Dan memainkan semua barang yang bisa mereka raih.
Tetangga-tetangga kadang mancing saya untuk buka pintu dan udah nongkrong seharian di halaman. Saya cuek saja. Saya nggak mau menahan hati kalau mereka masuk rumah. Selain mengabsen satu persatu perabot dan harta,mereka juga kadang lupa waktu. Saya yang pendatang baru agak riweh untuk mengingatkan. Jadinya jalan satu-satunya saat itu yang saya ambil adalah menutup pintu sepanjang hari.
Salahkah saya jika bersikap seperti itu? Jawaban teman-teman pasti berbeda. Karena mungkin cara pandang ataupun pola pikir masing-masing individu juga berbeda. Namun bagi saya pribadi, meskipun anak-anak itu masih balita atau usianya masih butuh bimbingan, tetaplah mereka harus mengerti batasan jika di rumah orang. Lalu yang bertanggungjawab siapa? Tentu saja orangtualah yang wajib mengajarkannya.
Daftar Isi
5 Adab Bertamu Hal yang Harus Ditanamkan Pada Anak Saat Bertamu
Nah, mengambil pelajaran dari kejadian di atas, kita sebagai orang tua baiknya menanamkan sejak dini adab bertamu dan sopan santun kepada anak. Jangan sampai tertanam di dalam pikiran kita jika harus memaklumi setiap tingkahnya terutama yang tidak baik. Atau bahkan lebih parahnya lagi, kita memaksa orang lain untuk memahami setiap tingkah laku anak kita dan kita sakit hati saat orang lain menegurnya.
Berikut 5 adab bertamu yang perlu orangtua tanamkan pada anak saat bertamu. Ini sebenarnya sih harapanku bagaimana sebaiknya orang bertamu di rumahku. Agar sayanya nyaman dan senang.
1. Adab Bertamu dengan Mengucapkan Salam
Ajarkan kepada anak kita untuk menyapa dan mengucapkan salam kepada tuan rumah. Bahkan biasanya anak-anak diajarkan untuk mencium tangan tuan rumah. Ketika orangtua mengajarkan adab yang baik sejak kecil maka hal baik ini akan terbawa sampai besar.Dengan mengucapkan salam, kita mengajarkan kepada anak untuk menghormati rmah orang lain. Tidak asal selonong masuk sebelum tuan rumah mengijinkan. Dan dengan mencium kedua tangan pemilik rumah mengajarkan anak menghormatii kepada yang lebih tua sehingga mereka tidak berani kurang ajar kepadanya.
2. Ajari Buah Hati Adab dan Sopan Santun
Ini untuk mengantisipasi kejadian seperti yang cerita di atas. Sejak dini tanamkan jika tidak boleh sesuka hati saat di rumah orang. Duduk sopan, tidak boleh masuk ke kamar pemilik rumah. Jika ingin memainkan barang, harus sesuai ijin pemilik rumah. Intinya rangtua memberi pemahaman kepada anak bahwa rumah ini bukan miliknya, harus ada izin dan konsekwensinya sebelum melakukan sesuatu.
Baca Juga :
- Ada Apa dengan Februari? Bulan penuh Bahagia Merayakan Cinta
- Apa isi Kepala Ibu-Ibu Sehari-hari yang Harus Kamu Tahu
3. Ajari Untuk Selalu Meminta Izin
Biasanya ada banyak barang-barang baru yang tidak kita miliki saat bertamu di rumah orang. Rasa penasaran anakpun tinggi. Namun terkadang, anak kita benar-benar begitu menginginkannya. Tetapi jika sudah orang tua sudah memberi konsep bahwa izin adalah hal yang harus dilakukan sebelum meminjam barang orang lain, maka anak tidak akan mudah mengambil begitu saja barang yang bukan miliknya.
4. Ingat Waktu
Terkadang anak nggak mau pulang karena merasa nyaman di rumah orang lain. Tetapi tentu saja tuan rumah memiliki keperluan pribadi seperti istirahat atau hal lainnya. Maka kita harus pahamkan juga bahwa bermainnya tidak boleh lupa waktu, ada batasannya.
5. Jangan Terlalu Sering Bertamu
Meskipun tetangga dekat, kita jangan sampai sering bertamu. Terkadang tetangga itu terlalu merasa nggak enak untuk menolak kehadiran kita. Jadi diri kita yang harus tahu diri, kapan saat tepat untuk bersilaturahmi ke tetangga.
Bagaimana dengan teman-teman, Apa punya pengalaman yang lebih wow dari kisah yang terjadi di atas. Dan bagaimana solusinya? Mungkin bisa menambah di list sehingga Tetangga-Tetangga yang Menjengkelkan bisa di atasi. Share ya di kolom komentar.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post
Komunitas Indonesian Content Creator”
#odopicc #30hbcicc #indonesiancontentcreator #30haribercerita #odopiccday3
Bener bangett. Kadang aku juga suka terganggu kalau ada orang bertamu pas waktunya anak tidur. Huhuu. Lagi pengen istirahat malah ada tamu, ngajak ngobrolnya jg lama. Wkwkwkw akhirnya ga jadi istirahat deh
Aku jga sring dpet cerita kyak gini nih mba, tpi alhamdulillah slama pindah2 kota blum nemu tetangga2 macam gini, cma klo anak2 emg byk yg suka main kerumah ?
Ihhh ikutan gemezzz aku mbak wid, mbak wid gak salah lah. Karena posisi mbak wid itu kan tuan rumahnya, dan menurutku sih berhak untuk marah lo kalau mau. Anyway kasus yang sama denganku mbak, jadi memang aku dengan 3 anak ini jarang bukain pintu untuk anak-anak main dan masuk kerumah, kebanyakan kututup pagar, wkwkwk. Eh mbak wid dah bilang sama tetangga yang resek itu belum? ya setidaknya mbak wid ngomong kalau gak suka dengan perilakunya seperti itu? Dulu aku sempet ngomong sama tetanggaku, biar sama-sama enaknya,wkwkwk. Masa mereka aja yang mau enak sendiri kitanya zonk. Ya endingnya gak tahu deh jadi bahan pembicaraan orang, ya EGP kalau aku sih.
Aduuhhhh kalau itu mah udah level mengganggu yaaa. Saya juga selalu sounding anak-anak adab bertamu. Mulai dari ketok pintu, salam, duduk setelah dipersilakan, makan (ambil jajan) setelah dipesilakan. Anak-anak kan sering ngga bisa nahan kalo ada camilan. Apalagi masuk kamar pribadi. BIG NONONO. Selalu saya ingatklan, jangan pernah masuk kamar orang apalagi bikin rusuh!
Hmm kejadiannya persis mirip tetangga saya, memang adab bertamu hendaknya di ajarkan dari rumah dan di sounding terus ke anak, agar mereka selalu ingat. Anak-anak tidak Salah, yang salah adalah orangtua yang tidak mengajarkan pada anak. Mau di didik seperti apa anak tergantung dari pola asuh orang tua
setuju, mbak. Jangan sampai kita bilang, kan masih anak-anak. Justru anak-anak kita ajarin yang bener.
aku lucu sendiri baca judulnya mbak, hehe.. karena langsung keingetan kalo lagi bertamu, kadang adaa aja yang ditanyain, “buk itu apa? buk ini apa?”
tapi alhamdulillah nya anak masih bisa dibilangin dan udah ngerti lah ngucap salam, permisi dsb.
Problematikanya kalau ada tetangga yang udah lupa waktu, sering bertamu, kitanya canggung buat negur hahah.Tapi memang sebisa mungkin berusaha jadi tetangga yang nggak menyebalkan yah kak.
Bener banget, mbak.
semoga banyak para ornag tua yang membaca tulisan mbak wid dan mengamalkan dan mengarkan kepada putra putrinya, penting bgt kita mengajarkan adab sopan santun ke putra putri kita.
iya, mbak. Salah satu bentuk keresahan saya. Kadang banyak ornagtua yang bilang, kan masih anak-anak.
Boleh ditambahkan? Jangan masuk ke kamar! Itu ruangan pribadi yang tidak boleh dikunjungi orang luar
Siap, Mbak. Nanti ditambahkan
Bener banget nih. Poin-poin nya penting semua bukan hanya untuk anak kita di ajarkan ya. Tapi kita juga harus bisa sadar diri kalau bertamu.
Iya sih, mbak. kemarin ada yang tersinggung baca tulisan saya. Heheheheh
Makasih mBa Wid, wah senangnya bisa ikutan ODOP aku ketinggalan hiks
jadi aku juga suka sebel sih kalaua ada anak kecil namu yang serampangan, gitu. Jadi PR ku juga nanti kalau jadi ibu.
Iya, Mbak. Ikut ODOP biar jadi rajin nulis
Tulisannya bagus banget Mba… Bener ini, memang perlu mengingatkan dan jangan beralasan “namanya juga anak-anak”, lha ya justru mumpung masih anak-anak ini makanya perlu dikenalkan soal adab.
Iya, mbak. Seringnya orang tuh bilang gitu. Namanya juga anak-anak. Memang sih, benar. Mereka nggak tahu apa-apa. Tugas orangtua mengajarinya
lima point di atas bener banget kak harus di ajarkan ke anak sejak dini. agar anak mengetahui etika dan adab. kalau gak akan terbiasa slonong boy dan ambil barang orang lain tanpa ijin
iya, mbak. Tapi seringnya di sini ibunya yang pada tersinggung kalau ditegur.
Terkadang anak-anak yang sembarangan masuk ke rumah tetangga tanpa izin itu bikin menjengkelkan, untung rumah saya nggak pernah dimasuki sama anak-anak kecil tetangga
ya ampun, kirain syaa aja yang kadang nggak nyaman tetangga pada bertamu apalagi yang pada kebiasaan lupa waktu sedangkan kita byk kegiatan, kerjaan dan lain sebagainyaa,,,
bertamu main boleh si, tapi rasaku ya seperlunya aja jgn smpe berjam jam jugaa
toss dulu kkaaaa,,
Wah cocok banget nih, aku setuju bahwa anak-anak harus diajarkan hal diatas sejak dini. Serba dilema memang ya ketika kita menyaksikan secara langsung kelakuan tamu yang tidak wajar. Pada saat kejadian berlangsung rasanya hanya bisa memperluas kesabaran.