Indonesia Darurat Membaca? Pelajari Indikasinya. Beberapa waktu lalu saya membaca status seorang mentor SEO di FBnya yang berbunyi “Indonesia darurat membaca”.

Saya menduga jika sebenarnya beliau itu curhat tentang anak buahnya yang belum bisa membaca dengan baik aturan, tugas dan mungkin konsekwensi dari kelas yang diikutinya. Dan ketika deadline sudah tiba bisa jadi anggota kelasnya bilang,”wah saya nggak baca.” “Aduh saya sibuk dengan anak.” bla…bla..bla. Memang terdengar sudah lumrah. Tetapi jika yang di dalam grup itu mengaku seorang penulis ataupun profesi yang berhubungan dengan membaca dan menulis, masih banggakah kita dijuluki profesi tersebut?

Indonesia Darurat Membaca Termasuk Saya

Sebenarnya saya termasuk dalam jejeran orang yang menjadikan status Indonesia darurat membaca menjadi benar. Tahun ini saya merasakannya. Error sekali sepertinya memori otak saya. Mengingat hal itu antara rasa kecewa dan malu. tapi saya hanya bisa membatinnya.

Mengapa saya bilang saya salah satu pelaku darurat membaca? Ya, setelah saya pahami, banyak kesalahan dan kegagalan yang sya alami karena saya kurang bagus saaat membaca.

Indikasi Saya Pelaku Indonesia Darurat Membaca

Berikut beberapa contoh yang sepele tapi semuanya berasal dari kekuragpahaman saya membaca. Menterjemahkan intruksi, sehingga tidak sesua

Lomba Menulis

Ada beberapa lomba yang saya ikutidi tahun 2020 ini. Yang setelah saya ulas lagi, apa yang saya tulis tidaks esuai tema yang dikehendaki oleh panitia. Semuanya karena kurangnya pemahaman saya amembaca syarat dan ketentuan yang berlaku. Beberapa lomba diantaranya adalah

#1 Lomba Menulis YDSF

Salah satu hal yang suka saya ikuti adalah lomba menulis. Awal tahun 2020, YDSF mengadakan lomba menulis 6 hari berturut-turut yang di tulis di laman FB. Temanya yaitu menceritakan keseharian menjalani PJJ dengan anak. Saya mencoba mengikutinya, sebab syaa merasakan menjalani PJJ dengan 3 orang anak saat itu.

Baca Juga :
Menerapkan SEO On Page dalam Artikel

Namun, yang saya tulis justru hal-hal yang jauh dari tema kegiatan PJJ. Memang masih saya sangkut autkan. Tapi tema utamanya justru tidak saya tuangkan dalam tulisan.

#2 Lomba Review Bodywash

Salah satu Bodywash yangs ednag merislis produk barunya menggaet bloger-blogger untuk mengulas produknya. Staterkit yang dikirim oleh pihak produsen, salah satunya berisi flashdisk. Say pikir flashdisk itu benar-benar baru. Ternyata Beberapa bulan kemudian, saat saya membutuhkan flashdisk, saya buka flashdisk pemberian produsen bodywash tersebut. Ternyata flashdisk itu mengandung materi komplet tentang produk tersebut yang bisa dijadikan sebagi bahan atau acuan lomba. MasyAllah. Betapa….nya saya

#3 Lomba Blog Asus

Baru-Baru ini Asus mengadakan lomba yang ditaja keluarga biru. Di sana temanya adalah Dare To Be you. Tapi yang saya tulis sangat jauh dari tema tersebut. Saya menyadarinya setelah membaca para pemenang lomba tersebut. pantes aja nggak menang. Dilirik juripun mungkin tidak.

Indonesia Membaca

2. Tugas PJJ Sekolah

Selain kegiatan menulis, saya juga harus mendampingi si bungsu yang masih belajar daring. Sekolah menyampaikan semua informasi tugas dan hal yang berkaitan dengan sekolah di grup WA dan Telegram. Sayangnya saya jarang sekali menengok informasi di Telegram. Berikut kesalahan-kesalahan yang bikin hati dongkol karena saya kurang teliti dalam membaca instruksi dan tugas

#1. Salah Hari

Sebenarnya sekolah sudah menginformasikan jadwal pengumpulan tugas jauh-jauh hari, dan sudah terekam di memori otak saya. Ternyata ada perubahan jadwal dan saya nggak memperhatikan. Sampai sekolah ternyata sepi, meski ternyata saya jumpa walimurid yang sama-sama gagal baca informasi. 

#2. Salah Mengerjakan Tugas

Tugas yang dikirim di grup whatsaap memang bertumpuk. Ada satu tugas yang anak belum mengerjakannya dan saya lalai dalam memeriksanya. Beruntunganak masih bisa mengumpulkan tugas  pada periode berikutnya.

Baca Juga:
Pengalaman Join Kelas Growthing Blogger (KGB 2)

Begitulah, kadang kita (saya) sudah begitu bangga membaca semua intruksi, ataupun berita, tetapi hanya sekedar membaca tidak menelaah atau lebih teliti lagi menterjemahkan maksud yang ada dalam tulisan. Sehingga ya begitu..gagal paham dan akhirnya berakhir tidak baik.

Maka budayakan membaca dengan benar, tidak hanya sekedar membaca. Pahami, jika perlu baca berulang sehingga apa yang ingin disampaikan dalam tulisan sampai kepadamu. (red)