Dear Nathan antara Film Vs Novel! Dear Nathan adalah Film yang  saya  temukan di  aplikasi HOOQ. Saya tahu jika film ini terinspirasi dari novel  Dear Nathan karya Erica Febriani. Seperti biasa saya tidak terlalu berekpetasi lebih dengan film yang diangkat atau terinspirasi dari novel. ketika saat saya menonton film ini, saya belum menyelesaikan membaca novelnya yang berjumlah 525 halaman. Namun, setelah saya menyelesaikan menonton filmnya saya justru penasaran seperti apa aslinya alur cerita dalam novel itu sendiri.

Film Dear Nathan, pada awalnya saya kira hanyalah film-film roman anak sekolahan. Biasanya berisi konflik di sekolah, seperti perebutan cowok atau cewek keren, juga tokoh tokoh yang over protagonis dan antagonis. Namun ternyata dugaan saya salah. Saya suka dengan film ini.

Tokoh Fim Dear Nathan

Film Dear nathan menyuguhkan pemain-pemain yang goodlooking, sebut saja Jefri Nichol yang memerankan Nathan dan Amanda Rawles yang memerankan Salma. Saya menilai jika akting mereka sungguh bagus. Mereka memiliki chemistry  sebagai pemeran utama yang saling jatuh cinta.

Mereka bisa berakting sesuai dengan karakter yang dibutuhkan, misalnya bagaiman raut wajah Salma yang begitu ketakutan dengan Nathan. Bagaimana dia sedih atau marah, ekspresi pada waja sungguh terlihat nyata.

Jefri Nichol juga terlihat sangat total memerankan sosok Nathan yang dinilai oleh semua penghuni sekolah sebagai cowok brandalan. pesan tersirat dalam film ini adalah “Don’t Judge other from its cover”.

Film Dear Nathan
Review Film Dear nathan

Kisah Dear Nathan

Berkisah tentang cowok SMA bernama Nathan yang terlihat usil, berandalan yang suka berkelahi dan membolos. Banyak siswa dan guru yang kurang bersimpati dengan sifat keberandalannya itu. Ini seperti mengingatkan sebuah pepatah “Jangan menilai orang dari luarnya” atau kalimat “Tak kenal maka tak sayang”.

Seperti kita ketahui bahwa karakter seseorang terbentuk dari lingkungan terdekatnya. Namun, seringkali orang tutup mata atas alasan orang berbuat sesuatu tersebut.  Secara umum otak kita sudah didoktrin bahwa kita harus menjauhi sesuatu yang buruk dan mendekati sesuatu yang baik.

Baca Juga :

  1. Review Film Crazy Rich Asian
  2. Review Drakor VIP, Jangan Biarkan Orang Ke-3 Masuk
  3. 5 Rekomendasi Buku Bagus di Bulan Juni

Begitu pula seantero sekolah nyang telah menganggap buruk Nathan. Namun, tak ada satupun yang paham ataupun berusaha memahami apa yang sesungguhnya latar belakang yang membuat Nathan menjadi apa yang nampak seperti sekarang?

Nathan mencintai Salma, seorang gadis cantik yang baru pertamakali mengenal dunia cinta. Dia justru bertemu dengan seseorang seperti Nathan, dan merasa bingung bagaimana harus menanggapi Nathan meski dalam hati kecilnya dia merasakan cinta untuk Nathan.

Latar Belakang Cerita Dear Nathan

Hingga kemudian terkuaklah rahasia kehidupan Nathan yang sebenarnya. Nathan yang ternyata memiliki saudara kembar identik yang sifatnya jauh berbeda dengan Nathan. Jika Nathan adalah anak yang suka berbuat onar, Daniel adalah anak yang manis. Nathan kurang pandai, Daniel prestasinya sungguh cemerlang.

Dua sifat yang berbeda ini membuat orangtuanya tanpa sadar memperlakukan mereka berbeda. Nathan merasa orangtuanya hanya mencintai Daniel. Hingga pada suatu hari saat Nathan sedang tawuran dengan preman, Daniel muncul. Sang preman yang tidak bisa membedakan Nathan ataupun Daniel akhirnya menghajar Daniel habis-habisan yang menyebabkan nyawa Daniel melayang.

Kejadian itu membuat semua orang yang Nathan cintai menyalahkannya. Ibunya menjadi gila dan tidak mengenalinya, pacarnya meninggalkan dia tanpa kabar ke Amerika, ayahnya menikah lagi dan membiarkan Nathan hidup sendiri sedang ibunya dirawat di sebuah Paviliun rumah sakit.

Hingga kemudian sakit ibunya ini menyebabkan nayawa ibunya tidak tertolong lagi. Konflik dengan ayah Ntahan pun semakin memuncak, ditambah saat itu Nathan sudah “putus” dengan Salma. Ayahnya mengusir Nathan dari rumah. Untuk menghidupi diri sendiri dia bekerja pada sebuah bengkel.

Tentu saja melihat latar belakang kisah Nathan ini kita bisa merasakan sebuah beban yang sangat berat dipikul oleh anak remaja.  Namun tentu saja penulis cerita asli dalam novelnya memberi ending yang manis untuk kisah Dear Nathan. Sebuah kebahagaiaan bukankah hasil dari sebuah perjuangan.

Pesan dan Kesan

Pesan yang disampaikan oleh film atau novel ini juga sungguh mengena. Karena banyak orangtua yang amsih mengabaikan dan tidak menyadari bahwa anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang mereka. Bukan hanya melulu soal harta, meski pada kenyataannya untuk mewujudkan cita-cita dan kebahagiaan anak-anak akan mudah terwujud  dengan memiliki harta yang cukup.

Dan jujur, setelah menonton film Dear Nathan ini saya segera menyelesaikan membaca novelnya. Tentu saja seperti biasa saya lebih menyukai alur di dalam novelnya. Maka saya apresiasi film ini dengan menyematkan angka 3.5/5 untuk kisahnya yang sarat makna.